Perilaku Konsumsi Berkelanjutan Melalui Penggunaan Reuseable Water Bottle (Tumbler).

Permasalahan sampah plastik yang membahayakan lingkungan merupakan permasalahan lingkungan secara global yang banyak disorot saat ini. Salah satu penyebab jumlah sampah plastik terus meningkat dari waktu ke waktu dikarenakan kebiasaan manusia untuk menggunakan plastik sebagai kemasan makanan dan minuman. Botol minuman berbahan dasar plastik merupakan salah satu jenis sampah plastik yang paling banyak ditemui. Solusi untuk mengurangi jumlah sampah botol plastik dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku konsumsi berkelanjutan yaitu menggunakan botol minum yang dapat digunakan berulang kali. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan proporsi mahasiswa yang menggunakan botol minum dengan mahasiswa yang membeli air minum dalam kemasan (AMDK), mendeskripsikan setiap variabel dalam penelitian dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat mahasiswa untuk menggunakan botol minum pada masa yang akan datang ditinjau berdasarkan Theory of Planned Behavior. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari–Maret 2019 di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Responden pada penelitian ini merupakan mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2016, 2017, dan 2018 sejumlah 282 mahasiswa yang ditentukan melalui teknik acak stratifikasi proporsional. Pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner untuk memperoleh jawaban langsung dari responden. Setelah itu dilakukan pengolahan data dengan analisis statistik deskriptif berupa ukuran pemusatan data dan analisis statistik inferensia berupa analisis regresi linear berganda. Keseluruhan analisis dibantu dengan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa telah menggunakan botol minum yang dapat digunakan berulang kali. Hal ini menunjukan sebuah perilaku yang positif dikarenakan kebanyakan mahasiswa telah menerapkan perilaku berkelanjutan melalui penggunaan botol minum yang dapat digunakan berulang kali. Mayoritas mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap manfaat penggunaan botol minum, persepsi ragu-ragu terhadap sikap referen, dan persepsi sangat positif terhadap faktor kontrol penggunaan botol minum. Berdasarkan analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan, diketahui bahwa variabel sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat mahasiswa untuk menggunakan botol minum yang dapat digunakan berulang kali di masa yang akan datang. Faktor yang paling besar memberikan kontribusi terhadap niat adalah kontrol perilaku sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan utama dalam penyusunan kebijakan terkait perilaku konsumsi berkelanjutan. Saran yang dapat diberikan yaitu pihak fakultas atau jurusan yaitu melakukan promosi perilaku berkelanjutan dan menyediakan air isi ulang dilingkungan kampus agar mendukung mahasiswa dalam penggunaan botol minum