Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Kopi Tulang di Lahan Tempat Pemakaman Umum Nasrani, Kelurahan Sukun,Kota Malang.

Menurut Kementrian Pertanian (2015) pulau jawa menjadi wilayah yang mengalami alih fungsi lahan yang cukup tinggi khususnya di wilayah Jawa Timur. Kota Malang merupakan salah satu kota terbesar kedua di Jawa Timur yang tidak luput dari adanya alih fungsi lahan-lahan pertaniansebenarnya Kota Malang sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian disektor pertanian. Tempat Pemakaman Umum Nasrani kota Malang memanfaatkan ruang lahan di dalam makam yang tidak terpakai membudidayakan tanaman perkebunan kopi jenis robusta dengan konsep urban farming. Keberhasilan dalam penanaman dan pengembangan pengelolaan kopi tulang di lahan makam juga bergantung pada cara pandang atau persepsi masyarakat sekitar tentang kopi tulang yang ditanam di lahan makam. Lahan makam dipersepsikan berbeda oleh masyarakat sesuai dengan latar belakang dan kepentingan masing-masing, sehingga akan menimbulkan perilaku yang berbeda. Karakteristik sosial ekonomi berpengaruh terhadap persepsi seseorang, anggota sistem sosial yang lebih inovatif mempunyai karakteristik sosial ekonomi sebagai berikut: tingkat pendidikan lebih tinggi, pendapatan, dan usia. Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang akan diteliti ialah persepsi masyarakat terhadap pengembangan kopi tulang di lahan tempat pemakaman umum: Karakteristik masyarakat dilokasi penelitian terhadap pengembangan kopi tulang; pengembangan kopi tulang dari segi budidaya, pengolahan dan pemasaran; persepsi masyarakat terhadap pengembangan kopi tulang; hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan persepsi masyarakat terhadap pengembangan kopi tulang. Tujuan Penelitian ini mengidentifikasi karakteristik masyarakat dilokasi penelitian;mendeskripsikan pengembangan kopi tulang dari segi budidaya,pengolahan dan pemasaran; mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap pengembangan kopi tulang; menganalasis hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan persepsi masyarakat terhadap kopi tulang di lahan makam Nasrani. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Karakteristik masyarakat berdasarkan tingkatan pendidikan terakhir paling tinggi yaitu masyarakat tamat SMA dengan persentase 47,4%,karakteristik masyarakat berdasarkan pekerjaan yang paling banyak ialah Wiraswasta dengan persentase sebesar 28,9%, karakteristik masyarakat dengan jarak tempat tinggal dengan lahan makam Nasrani yang paling banyak ialah 125-175 meter dengan persentase 44,7%, karakteristik masyarakat berdasarkan pendapatan jumlah yang paling tinggi sekitar 2 sampai 3 juta per bulan dengan persentase 38,2%, serta karakteristik berdasarkan usia masyarakat yang paling tinggi ialah sekitar usia >50 tahun dengan persentase ii sebesar 32,9%. (2) Jenis kopi tulang yang ditanam di lahan makam Nasrani ialah jenis kopi robusta. Pemanenan kopi robusta dibutuhkan waktu 1 tahun, kopi robusta dapat berbuah sampai jangka waktu 5 kali panen per tahunnya. Proses pengolahan kopi tulang dan penggilingan dilakukan kerjasama oleh pihak lain karena pihak internal makam yang belum mempunyai alat penggilingan kopi roasting. Rencana penjualan pada kopi tulang kedepannya ialah dijualkan ke sentra pusat oleh-oleh yang terdapat di kota Malang. (3) Berdasarkan persepsi dari segi pengetahuan masyarakat dilahan makam nasrani sebanyak 76 responden mengatakan bahwa belum pernah mendengar adanya budidaya kopi dilahan makam Nasrani dengan persentase sebesar 92,10%. Pada indikator persepsi dari segi pengetahuan yang memperolehan perolehan tertinggi ialah kopi ditanam dilahan makam tidak menganggu aktivitas berziarah dengan persentase sebesar 74,72%, sedangkan persepsi dari segi sikap indikator yang memperoleh tertinggi ialah mendukung kopi tulang sebagai produk khas atau icon kota Malang dengan persentase sebesar 70,52%. Sehingga persepsi masyarakat terhadap pengembangan kopi tulang memperoleh respon positif dengan adanya perolehan yang menunjukkan hasil setuju dan mendukung kopi tulang menjadi produk khas atau icon kota Malang. (3) Hubungan antara kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar makam yang merupakan responden dengan persepsi pengembangan kopi tulang ada 5 faktor diantaranya memperoleh hasil variabel pendidikan kuat, pekerjaan dan jarak cukup kuat dan pendapatan dan usia sangat lemah.. Berdasarkan Penelitian, saran yang diberikan kepada pihak internal maka Nasrani bagi pihak internal makam memberikan sosialisasi serta penyuluhan lebih lanjut mengenai adanya penanaman kopi tulang agar masyarakat diskeitar makam mengetahui keberadaan tanaman kopi tulang di lahan makam Nasrani dan bagi masyarakat sekitar makam dapat berpartisipasi dalam penanaman kopi tulang di lahan makam Nasrani serta mendukung adanya penanaman dan pengembangan kopi yang ditanam dilahan makam Nasrani