Uji Kemampuan Bakteri Pseudomonas fluorescens Sebagai Agens Bioremediasi Insektisida Berbahan Aktif Karbofuran

Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan masih menggunakan sistem tanam monokultur. Sistem tanam monokultur dapat menyebabkan ekosistem menjadi tidak seimbang, sehingga hama dan penyakit sering menyerang. Penggunaan pestisida sintetis menjadi solusi bagi petani. Akan tetapi pestisida, khususnya insektisida bahan aktif karbofuran dapat menghasilkan residu yang susah diuraikan. Terdapat satu upaya untuk mengurangi residu karbofuran yakni dengan melakukan bioremediasi. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang ditumbuhkan pada polutan tertentu yang bertujuan untuk mengurangi kadar polutan tersebut (Priadie, 2012). Penelitian uji kemampuan bakteri Pseudomonas fluorescens sebagai agens bioremediasi insektisida berbahan aktif karbofuran ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Univeristas Brawijaya dari bulan Desember hingga Januari 2019. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), autoklaf, spektrofotometer UV-Vis Spectroquant Pharo 300 M, kuvet, cawan petri, pinset, jarum ose, bunsen, tabung reaksi, spatula, labu erlenmeyer, kompor, panci, korek api, kulkas, botol Schott, corong, kertas saring, neraca digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah bakteri P. fluorescens kode Pf UB 1 koleksi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman dengan kekeruhan 1,4 x 108 cfu/ml, insektisida berbahan aktif karbofuran, kompos yang berasal dari UPT Kompos Universitas Brawijaya, sampel tanah sawah Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, aquades, Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), Plate Count Agar (PCA), aseton, kertas Whatmann No. 1, plastik tahan panas, plastic wrap, aluminium foil, dan tisu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh P. fluorescens mampu bertahan hidup pada media padat NA yang mengandung 8000 ppm karbofuran. P. fluorescens tidak menghasilkan zona bening dala uji kemampuan degradasi karbofuran. P. fluorescens menyerap karbofuran menjadi sumber karbon serta energi, dan dapat mengurangi konsentrasi karbofuran pada 5 perlakuan yakni 0 ppm, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, dan 8000 ppm. Penurunan konsentrasi karbofuran berbeda nyata antar perlakuan. P. fluorescens mampu mengurangi konsentrasi karbofuran antara 50-86% selama 15 hari pengamatan