Potensi Bakteri Rizosfer Sebagai Bioremediator Pada Lahan Tercemar Herbisida Glifosat Dan Agens Antagonis Dalam Menghambat Penyakit Rebah Semai Pada Tanaman Kedelai

Kedelai adalah salah satu sumber pangan utama yang dikonsumsi penduduk di Indonesia. Namun produksi tanaman kedelai belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsinya. Rendahnya produksi kedelai dapat diakibatkan oleh faktor kesehatan. Upaya alternatif yang dapat digunakan untuk menanggulangi turunnya produksi kedelai akibat faktor kesehatan ialah dengan bioremediasi dan pemanfaatan agens antagonis. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperoleh bakteri dari rizosfer tanaman wortel, pinus, dan kopi di UB forest. Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi bakteri rizosfer sebagai bioremediator pada tanah yang tercemar herbisida glifosat dan agens antagonis dalam menghambat penyakit rebah semai pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Toksikologi Pestisida, dan Rumah Kawat Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dari Januari 2019 – Juni 2019. Tahapan penelitian meliputi seleksi bakteri rizosfer toleran herbisida glifosat secara in vitro, uji antagonisme bakteri toleran terhadap jamur patogen S. rolfsii, uji potensi bakteri toleran herbisida di pertanaman kedelai terhadap pertumbuhan tanaman kedelai dan terhadap penekanan kejadian penyakit rebah semai di Rumah Kawat, dan uji residu herbisida glifosat pada tanah oleh bakteri toleran herbisida glifosat. Hasil seleksi 10 bakteri rizosfer pada medium mengandung herbisida glifosat 2ml/l diketahui bahwa semua isolat bakteri yang digunakan mampu tumbuh pada 48 JSI. Uji penghambatan terhadap jamur diketahui terdapat 6 isolat bakteri yang mampu menghambat patogen S. rolfsii, ke-6 isolat tersebut ialah N3 (Bacillus sp.), N10 (Clostridium sp.), N23 (Xanthomonas sp.), N24 (Pseudomonas sp.), N26 (Pantoea sp.), N27 (Erwinia sp.). Uji penekanan penyakit rebah semai diketahui bahwa ke 6 isolat bakteri N3 (Bacillus sp.), N10 (Clostridium sp.), N23 (Xanthomonas sp.), N24 (Pseudomonas sp.), N26 (Pantoea sp.), N27 (Erwinia sp.) mampu menekan kejadian penyakit rebah semai pada tanaman kedelai. Uji potensi terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di rumah kawat diketahui bahwa isolat bakteri N3 (Bacillus sp.) mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai (tinggi tanaman, panjang akar dan jumlah daun) dibandingkan dengan kontrol serta isolat N24 (Pseudomonas sp.) mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai (tinggi tanaman dan panjang akar) dibandingkan dengan kontrol. Isolat N3 (Bacillus sp.) dan N10 (Clostridium sp.) diketahui secara signifikan mampu menurunkan residu herbisida glifosat di tanah pada 70 hsa dengan metode HPL