Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Pak Choy (Brassica Rapa Subsp. Chinensis)

Pak choy (Brassica rapa subsp. chinensis) merupakan salah satu sayuran daun dari famili sawi-sawian yang digemari di Indonesia. Berdasarkan data BPS (2017), tingkat konsumsi nasional sawi mengalami peningkatan sebanyak 7,43 ton pada tahun 2015-2016 namun tidak diikuti dengan pencapaian target produksi yang telah ditetapkan pada tahun 2017. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu ada upaya peningkatan produksi. Sebagai tanaman berumur pendek, pak choy membutuhkan unsur hara sesegera mungkin. Sehingga dalam budidayanya aplikasi pemupukan yang tepat sangat penting agar nutrisi dapat diserap sedini mungkin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan aplikasi pupuk organik cair (POC). Dalam aplikasi pemupukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dua di antaranya adalah konsentrasi serta waktu aplikasi pupuk cair. Konsentrasi dan waktu aplikasi yang berlebihan akan membuat tanaman layu dan menambah biaya yang dikeluarkan petani, sementara kurangnya unsur hara tambahan akan membuat pertumbuhan serta hasil tanaman tidak optimal. Oleh karena itu perlu diketahui konsentrasi serta waktu aplikasi pupuk organik cair yang tepat agar mendapatkan pertumbuhan dan hasil pak choy yang optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kombinasi antara konsentrasi dan waktu aplikasi pupuk organik cair terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil pak choy. Hipotesis penelitian adalah pemberian pupuk organik cair dengan konsentrasi dan waktu yang berbeda mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pak choy. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Maret 2019. Pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan terbuka di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 527 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki suhu harian berkisar antara 25 ºC – 31 ºC dengan curah hujan rata-rata 1.000 mm – 1.250 mm per tahun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan yang diulang 3 kali, sehingga didapatkan 30 satuan percobaan. Berikut merupakan satuan percobaan tersebut: P0= tanpa POC, P1= 5 ml/POC + aplikasi 7 hst, P2= 5 ml/l POC + aplikasi 14 hst, P3= ml/l POC + aplikasi 7 hst dan 14 hst (50% tiap aplikasi), P4= 7,5 ml/l POC + aplikasi 7 hst, P5=7,5 ml/l POC + aplikasi 14 hst, P6= 7,5 ml/l POC + aplikasi 7 hst dan 14 hst (50% tiap aplikasi), P7= 10 ml/l POC + aplikasi 7 hst, P8= 10 ml/l POC + aplikasi 14 hst, dan P9= ml/l POC + aplikasi 7 hst dan 14 hst (50% tiap aplikasi). Parameter yang diamati ialah panjang tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), berat segar total tanaman (g), berat segar konsumsi tanaman (g) dan kandungan klorofil (μg/ml). Data yang didapat dari hasil pengamatan dilakukan analisis data menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyataii dilanjutkan dengan uji lanjutan DMRT (Duncan Multiple Range Test) apabila terdapat hasil yang berbeda nyata. Dalam penelitian ini, pemberian pupuk organik cair pada waktu yang berbeda berpengaruh pada parameter luas daun, berat segar total tanaman, berat segar konsumsi tanaman dan kandungan klorofil. Aplikasi 7,5 ml/l pupuk organik cair saat 14 hst pada tanaman pak choy dapat meningkatkan luas daun, kandungan klorofil, berat segar total dan berat segar konsumsi per tanaman. Untuk selanjutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengukur diameter bonggol serta pengukuran kadar air untuk memastikan korelasinya dengan berat segar total dan berat segar konsumsi per tanaman