Pengaruh Variasi Mutu Beton pada Benda Uji Balok Beton Normal dengan Menggunakan Metode Non Destructive Test

Perkembangan teknologi dibidang konstruksi semakin meningkat, salah satunya semakin beragamnya teknologi untuk mempermudah suatu pekerjaan konstruksi. Dalam bidang konstruksi, beton merupakan material yang sering digunakan. Beton merupakan material yang sering digunakan di bidang konstruksi. Beton diperoleh dari hasil pencampuran antara semen, air, agregat halus, agregat kasar, dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mix desain yang telah direncanakan. Beton menjadi komponen utama struktural yang mampu menahan dan mendistribusikan seluruh beban-beban dalam suatu bangunan. Maka dari itu struktur bangunan sebaiknya tidak dihancurkan hanya untuk dilakukan pengujian. Maka perlu dilakukan pengujian terhadap beton tersebut dengan non destructive test atau pengujian tanpa merusak benda uji yaitu dengan alat UPV (Ultrasonic Pulse Velocity). Pada pengujian UPV didapatkan nilai cepat rambat. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cepat rambat terhadap kuat tekan beton dengan variasi mutu beton tersebut berdasarkan cepat rambat gelombang ultrasonik.& Penelitian ini menggunakan alat PUNDIT PL-200 untuk dilakukan proses analisis kerapatan beton berdasarkan parameter yang dihasilkan dari alat UPV tersebut. Parameter yang diambil pada pengujian ini yaitu cepat rambat gelombang. Cepat rambat%adalah kecepatan yang dibutuhkan gelombang untuk merambat dari transducer pengirim ke transducer penerima. Dari alat tersebut akan mendapatkan%nilai kecepatan rambat gelombang. Penelitian ini menggunakan benda uji balok dengan ukuran 20 x 20 x 100 cm. Benda uji dibedakan menjadi 3 variasi mutu beton (mix design) yaitu beton dengan mutu beton rencana 12,5 Mpa, beton dengan mutu beton rencana 18,75 Mpa, dan beton dengan mutu beton rencana 25 Mpa.$ Dari pengujian UPV pada penelitian ini menunjukan bahwa masing masing mutu dan masing masing metode mempunyai hubungan kuat tekan dan kecepatan yang sama. Hal ini ditunjukkan dengan naiknya grafik kecepatan seiring dengan naiknya mutu beton itu sendiri. Pada masing-masing metode mempunyai perbedaan nilai koefisien determinasi R2 yang diperoleh. Pada metode langsung nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.8497. Pada metode semi langsung nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.6985. Pada metode tidak langsung 2 titik nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.6786. Pada metode tidak langsung 3 titik nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.6253. Hal ini dikarenakan perambatan gelombang akan memiliki kecepatan yang lebih cepat pada beton yang memiliki kerapatan tinggi yang kemungkinan besar kuat tekannya juga tinggi. Begitu juga pada hubungan kuat lentur dengan kecepatan rambat gelombang, semakin tinggi kuat lenturnya maka akan semakin naik juga cepat rambat gelombangnya. Dari penelitian ini juga didapatkan perbandingan antara ketiga metode, yaitu antara metode langsung dan semi langsung, metode langsung dan tidak langsung, serta metode semi langsung dan tidak langsung