Potensi Antagonis Bakteri Rizosfer Di Ub Forest Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak Erwinia Sp. Pada Tiga Varietas Umbi Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas potensial sebagai sumber karbohidrat serta memiliki arti penting pada perekonomian dunia terutama di Indonesia. Salah satu kendala produksi kentang adalah serangan penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Erwinia sp., baik ketika masih di lapangan maupun di gudang penyimpanan. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengendalian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yaitu dengan menggunakan varietas yang tahan terhadap serangan Erwinia sp. dan memanfaatkan agens hayati sebagai biokontrol patogen penyebab penyakit tumbuhan. Pada penelitian sebelumnya telah ditemukan beberapa genus bakteri non patogen pada rizosfer di UB Forest. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri rizosfer di UB Forest untuk mengendalikan dan menghambat patogen Erwinia sp. penyebab penyakit busuk lunak pada tiga varietas umbi kentang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai Bulan Februari sampai dengan Mei 2019. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan: (1) Perbanyakan inokulum bakteri patogen dan bakteri rizosfer di UB Forest (2) Uji patogenesitas bakteri patogen Erwinia sp. (3) Seleksi bakteri rizosfer terhadap patogen Erwinia sp. (4) Pengujian antagonis bakteri rizosfer terpilih terhadap patogen Erwinia sp. secara in vitro (5) Uji antibiosis bakteri antagonis (6) Uji penghambatan perkembangan penyakit busuk lunak oleh bakteri rizosfer pada tiga varietas Umbi Kentang yaitu Granola Kembang, Desiree, dan Atlantik. Berdasarkan hasil seleksi 30 bakteri rizosfer, terdapat 14 isolat bakteri rizosfer UB Forest yang bersifat antagonis terhadap patogen Erwinia sp. dan empat isolat memiliki diameter penghambatan tertinggi yaitu isolat Bacillus sp. (N3), Clostridium sp. (N10), Pseudomonas sp. (N17) dan Pseudomonas sp. (N19). Empat isolat bakteri antagonis dengan penghambatan tertinggi mekanisme antibiosisnya bersifat bakteriostatik dan hanya dapat menghambat pertumbuhan patogen Erwinia sp. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, interaksi perlakuan jenis isolat dan jenis varietas berpengaruh nyata terhadap massa busuk lunak umbi kentang. Pada perlakuan isolat bakteri antagonis Pseudomonas sp. (N19) pada varietas Desiree (V2B4) menghasilkan massa busuk lunak yang lebih rendah daripada kombinasi perlakuan yang lain, namun rerata massa busuk lunak tersebut masih lebih tinggi apabila dibandingkan perlakuan kontrol positif bakterisida pada varietas Desiree (V2B5). Persentase penurunan berat umbi terendah terdapat pada seluruh perlakuan isolat bakteri antagonis pada varietas Granola dan varietas Desiree dengan persentase 3%. Pada persentase penunuran berat umbi tertinggi terdapat pada perlakuan Clostridium sp. pada varietas Atlantik (V3B2) dengan persentase 5%