Pengaruh Diameter dan Bentuk Elektroda Terhadap Tingkat Arus Bocor Pada Isolator Polietilen

Isolator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk mengisolasi penghantar bertegangan. Sebuah isolator dirancang agar dapat berfungsi dengan baik dengan memiliki tingkat arus bocor yang rendah. Bahan isolasi yang sering digunakan saat ini yaitu keramik dan kaca. Namun saat ini juga telah dikembangkan bahan isolasi berjenis polimer yang memiliki kekuatan mekanik cukup tinggi dan tidak menyerap air. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh diameter isolator dan bentuk elektroda yang digunakan terhadap tingkat arus bocor pada isolator polietilelen. Simulasi distribusi medan listrik dilakukan menggunakan software FEMM 4.2. Diameter isolator terdiri dari tiga variasi yaitu 6 cm, 11 cm, dan 16 cm dengan ketebalan bahan atau jarak sela elektroda yang sama yaitu 1 cm. Pasangan bentuk elektroda yang digunakan adalah batang–batang, bola–bola, batang–piring, dan bola–piring. Pengujian arus bocor pada isolator polietilen menggunakan tegangan arus bolak-balik dengan variasi tegangan sebesar 5 kV, 10kV, 15 kV, 20 kV, dan 25 kV. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan semakin lebar diameter isolator polietilen dan semakin homogen bentuk pasangan elektroda yang digunakan maka nilai arus bocor juga semakin besar. Distribusi medan listrik pada isolator tidak merata, dimana medan tertinggi berada di bagian isolator yang dekat dengan elektroda