Optimasi Parameter Desain Crash Box Dua Segmen dengan Response Surface Methodology untuk Peningkatan Penyerapan Energi Spesifik

Crash box merupakan alat keselamatan pasif dan yang digunakan untuk mengurangi tingkat keparahan yang dialami penumpang dan bagian vital kendaraan saat terjadi tabrakan arah frontal. Pengembangan crash box telah banyak dilakukan salah satunya crash box 2 segmen. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa crash box 2 segmen mempunyai penyerapan energi yang lebih tinggi dibandingkan crash box 1 segmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan kondisi optimum parameter desain crash box 2 segmen terhadap penyerapan energi spesifik. Metode penelitian menggunakan software berbasis metode elemen hingga (MEH) dan metode optimasi menggunakan response surface methodology (RSM) dengan penentuan rancangan percobaan yang digunakan berupa box-behnken design (BBD). Parameter desain yang digunakan berupa diameter segmen (D), tebal segmen atas (Ta), tebal segmen bawah (Tb), dan lokasi sambungan (L) pada crash box 2 segmen dengan setiap parameter terdiri dari 3 level. Pengujian crash box mengacu pada konsep instrumented drop mass setup, impactor dengan massa 103 kg menumbuk crash box dengan kecepatan 7,67 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: semakin besar diameter segmen (D) maka penyerapan energi spesifiknya semakin kecil; Semakin besar tebal segmen atas (Ta) dan segmen bawah (Tb) menyebabkan penyerapan energi spesifiknya semakin besar; dan semakin ke bawah lokasi sambungan (L) maka penyerapan energi spesifiknya semakin kecil untuk Ta Tb, dan penyerapan energi spesifiknya semakin besar untuk Ta Tb. Didapatkan juga kondisi optimum crash box 2 segmen dengan parameter desain: diameter segmen (D) = 70 mm, tebal segmen atas (Ta) = 2,5 mm, tebal segmen bawah (Tb) = 2,5 mm, dan lokasi sambungan (L) = 30 mm yang mempunyai penyerapan energi spesifik sebesar 32.266,47 J/kg dan force reaction maksimum sebesar 100.905,24 N