Perencanaan Jadwal Induk Produksi Untuk Meminimalisasi Biaya Produksi di CV Carita Niaga

CV. Carita Niaga merupakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang bergerak di bidang produksi sepatu kulit dengan sol karet cetak vulkanisasi. Produksi yang dihasilkan adalah sepatu yang dikhususkan untuk pengguna TNI/Polri, Sekuriti, Satpol PP dan sebagainya. Produk yang diteliti adalah sepatu tipe PDH dan PDL, karena kedua sepatu ini memiliki permintaan sebanyak 60% dari total permintaan. Perusahaan ini mengalami kesulitan dalam melakukan perencanaan produksi karena masing-masing sepatu memiliki variasi ukuran, yaitu ukuran 39-45. Selain itu perusahaan belum memiliki dasar perencanaan produksi dan selama ini tingkat produksi di tentukan oleh subjektifitas pemilik perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan peramalan permintaan, membuat perencanaan agregat produksi dan membuat jadwal induk produksi. Metodologi penelitian ini diawali dengan melakukan peramalan permintaan. Metode yang digunakan adalah moving average, weighted moving average, exponential smoothing, double exponential smothing, Hol’t winter additive dan hol’t winter multiaplicative. Pemilihan metode dipilih dari nilai MAD dan MAPE yang terkecil. Perencanaan agregat dibuat mengguankan strategi chase, level, dan hybrid. Strategi yang dipilih berdasarkan biaya produksi yang paling minimum. Hasil dari perencanaan agregat akan didisagregasikan dari tipe sepatu menjadi ukuran sepatu. Jadwal produksi akan dirubah juga dari perbulan menjadi perminggu. Hasil dari penelitian, metode peramalan sepatu PDH yang paling mendekati permintaan aktual adalah metode double exponential dengan nilai MAD 132.76 dan MAPE 2.19%. Metode peramalan sepatu PDL yang paling mendekati permintaan aktual adalah metode Exponential Smoothing dengan nilai MAD 38.85 dan MAPE 15.77%. Strategi yang digunakan pada perencanaan agregat adalah strategi Hybrid dengan total biaya produksi Rp. 168.101.682. Hal ini karena strategi hybrid dapat menekan biaya perubahan resource dan biaya inventory. Hasil dari perencanaan agregat akan didisagregasikan dari tipe sepatu menjadi ukuran sepatu dengan metode proporsi. Persentase proporsi didapatkan dari rata-rata permintaan selama 2 tahun terakhir. Jadwal induk produksi dibuat dengan merubah produksi perbulan menjadi perminggu. Metode yang digunakan adalah dengan membagi produksi dengan jumlah minggu. Ini agar setiap pekan perusahaan tetap melakukan produksi