Pengaruh Komposisi Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan dan Ketahanan Terhadap Asam Sebagai Supplementary Cementitious Materials (SCMs)

Abu sekam padi merupakan suatu material limbah yang berasal dari pengolahan padi menjadi beras pada pabrik penggilingan padi. Kandungan silika yang terkandung dalam abu sekam padi sekitar 80-90%. Hal ini menunjukkan bahwa abu sekam padi merupakan bahan pozzolan yang berpotensi sebagai SCMs (Supplementary Cementitious Materials). SCMs merupakan komponen inorganik yang mampu berpartisipasi dari pembentukan rekasi hidrasi, dimana material ini akan membentuk ikatan hidrasi tambahan dalam bentuk ikatan kalsium silika hidrat (C-S-H) atau kalsium aluminosilikat hidrat (C-A-S-H). Penggunaan material SCMs dalam campuran semen dapat mengurangi emisi CO2, mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan daya tahan beton terhadap serangan sulfat dan klorin dan menurunkan permeabilitas. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk memaksimalkan potensi pemanfaatan abu sekam padi sebagai SCMs. Pada penelitian ini dilakukan variasi komposisi abu sekam padi kedalam campuran semen, yaitu : 4% (Variabel 1), 8% (Variabel 2), 12% (Variabel 3), 16% (Variabel 4) dan 20% (Variabel 5). Pengaruh rasio komposisi abu sekam padi dalam campuran semen dilihat dengan menggunakan metode strength activity index (SAI) dan uji ketahanan beton terhadap asam. Pada uji SAI dilakukan pembuatan beton sampel dengan mencampurkan material berupa semen, pasir, abu sekam padi dan air sebagai bahan baku beton kemudian dicetak dalam cetakan kubus berukuran 5x5x5 cm3. Uji SAI dilakukan pada 7 dan 28 hari proses curing dan didapatkan hasil persentase kuat tekan beton sampel (beton dengan campuran SCMs) terhadap beton kontrol (beton tanpa campuran SCMs). Pada uji ketahanan beton terhadap asam dilakukan pembuatan beton sampel dengan mencampurkan material berupa semen, pasir, abu sekam padi dan air sebagai bahan baku beton kemudian dicetak dalam cetakan kubus berukuran 5x5x5 cm3. Kemudian beton akan dicuring dalam larutan kapur jenuh selama 28 hari, dan dilanjutkan untuk direndam dalam larutan asam H2SO4 5% selama 28 hari. Selama 28 hari perubahan massa dari beton akan ditimbang dan pada hari ke-28 maka beton akan diuji kuat tekannya dan dan didapatkan hasil persentase kuat tekan beton sampel (beton dengan campuran SCMs) terhadap beton kontrol (beton tanpa campuran SCMs). Hasil percobaan menunjukkan bahwa abu sekam padi mampu berpotensi sebagai SCMs dan mempunyai aktivitas pozzolanik terhadap komponen Ca(OH)2 sebesar 847,47 mg CaO/gram abu sekam padi. Beton dengan subsitusi abu sekam padi sebanyak 4% pada hari ke-7 menghasilkan nilai SAI yang paling tinggi yaitu 76,33%. Sedangkan, pada hari ke-28 beton dengan subsitusi abu sekam padi sebanyak 20% menghasilkan nilai SAI paling tinggi yaitu 96,19%. Hasil uji ketahanan beton terhadap asam, beton dengan subsitusi abu sekam padi sebanyak 20% menunjukan hasil yang paling baik dilihat dari perubahan massa dan nilai SAInya. Hal ini dikarenakan semakin banyak komponen silika yang berasal dari abu sekam padi dalam campuran semen, akan semakin banyak komponen C-S-H yang terbentuk sehingga akan meningkatkan kekuatan beton dan ketahanan beton terhadap kondisi lingkungannya terutama terhadap kondisi lingkungan yang asam