Evaluasi Karakteristik Kuat Geser Material Tebing Sungai Di Lokasi Kelongsoran Penambangan Pasir Kali Putih, Kecamatan Garum Kabupaten Blitar

Gunung Kelud merupakan gunung berapi aktif yang termasuk kedalam tipe gunung stratovulkan dengan letusan eksplosif dan memiliki aktivitas periode erupsi kurang lebih sekitar 20-tahunan. Letusan gunung Kelud banyak menghasilkan endapan aliran dan jatuhan material piroklastik. Material piroklastik didominasi terbentuk berupa abu, pasir, batu apung dan batu scoria. Dengan hasil material vulkanik berupa pasir yang sangat melimpah, menyebabkan terjadinya eksploitasi tambang pasir yang tidak terkendali. Hal tersebut akan berdampak terhadap terjadinya potensi bahaya yang ditimbulkan karena terganggu dan rusaknya lingkungan alam sekitar. Ada beberapa kasus yang telah terjadi seperti kasus kelongsoran tebing sungai Kali Putih Desa Karangrejo Kecamatan Garum dan kasus kelongsoran tebing yang terjadi disungai Ngobo Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Meninjau dari kasus yang telah terjadi, maka sangat penting untuk melakukan penelitian yang mempelajari identifikasi karakteristik fisik dan kuat geser tanah dari lokasi kelongsoran tebing sungai melalui pengujian Laboratorium. Dalam studi ini, material tanah diambil dari 4 titik lokasi (titik A, B, C, D) kelongsoran tebing sungai di area penambangan pasir Kali Putih. Sampel yang dikumpulkan sebanyak 12 sampel tanah, yaitu A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, C3, D1, D2, dan D3, telah diidentifikasi sebagai tanah granular. Dalam penelitian ini, 3 sistem klasifikasi tanah, yaitu USCS, AASTHO dan JGS yang digunakan untuk mengklasifikasi material ini. Analisa uji saringan, berat jenis tanah (Gs), kerapatan tanah berbutir (Dr) dan angka pori tanah digunakan untuk mengevaluasi karakteristik fisik sampel tanah, sedangkan pengujian uji geser langsung dan penentuan sudut tenang tanah digunakan unutk mempelajari karakteristik mekanisnya. Berdasarkan hasil uji saringan, sampel B1, C1, C2, C3 dan D2 dapat diamati sebagai gradasi “baik”. Untuk sampel A1, A2, A3, B2, B3, D1, dan D3 dapat diklasifikasi sebagai gradasi “sedikit baik” Harga berat jenis tanah didapatkan nilai Gs dengan rata-rata 2,65-2,68 dan diklasifikasikan sebagai pasir. Dari pengujian angka pori tanah menggunakan pemodelan kerapatan Dr 50% dan Dr 70%, didapatkan rentang antara 0,525–0,733 untuk Dr 50% dan rentang antara 0,469–0,674 untuk Dr 70%. Klasifikasi tanah dengan sistem USCS diklasifikasikan sebagai SW yaitu pasir bergradasi baik (sand well-graded), dari sistem AASTHO diklasfikasikan sebagai pasir berkerikil dengan simbol A-1b dan dengan sistem JGS diklasifikasikan sebagai tanah coarse-grained volcano soil (V) dan sand volcanic (S-V). Dari pengujian kuat geser langsung diperoleh harga sudut geser dalam berkisar 35,591-44,427˚ untuk Dr 50% dan rentang 38,432-47,848˚ untuk Dr 70% sehingga diklasifikasikan sebagai kerikil bercampur pasir. Nilai sudut tenang melalui perhitungan sebesar 27,58˚-34,25˚, Sedangkan nilai sudut tenang melalui observasi langsung sebesar 28,33˚-32,33˚ dan diklasifikasikan sebagai sand (dry) dan gravel (natural with sand)