Selektivitas Medium Agar Darah Dengan Suplementasi Fosfomisin Pada Identifikasi Corynebacteclum diphtheriae Terhadap Streptococcus pyogenes Dan Streptococcus mitis

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Difteri merupakan penyakit pada saluran pernafasan atas dan merupakan salah satu re-emerging disease. Identifikasi Corynebacterium diphtheriae yang dilakukan pada saat ini adalah dengan PCR, EIA dan kultur. Kultur dapat dilakukan dengan media agar darah dan agar darah tellurite, akan tetapi pada media kultur tersebut dapat terjadi kontaminasi dengan bakteri normal flora lain seperti Streptococcus pyogenes dan Streptococcus mitis. Sehingga dibutuhkan uji identifikasi lain yaitu dengan media agar darah yang disuplementasi fosfomisin. Fosfomisin merupakan antibiotik spektrum luas dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh Gram negatif maupun Gram positif dengan cara menghambat sintesis dinding bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek suplementasi fosfomisin dalam agar darah terhadap pertumbuhan bakteri Corynebacterium diphtheriae dibandingkan dengan Streptococcus pyogenes dan Streptococcus mills. Penelitian ini dilakukan dengan metode dilusi agar. Pada penelitian ini dibagi menjadi 6 plate dengan konsentrasi fosfomisin yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 Ng/ml, 32 pg/ml, 64 pg/ml, 128 pg/ml, dan 256 pg/ml dan satu plate tanpa suplementasi fosfomisin. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Kruskall-Wallis, Uji Mann Whitney dan Uji Korelasi Pearson. Pada penelitian ini didapatkan hasil agar darah yang displementasi fosfomisin dapat meningkatkan selektivitas terhadap Corynebacterium diphtheriae karena menghambat pertumbuhan Streptococcus mitis dan Streptococcus pyogenes. Konsentrasi Fosfomisin yang dapat digunakan sebagai suplementasi Agar darah adalah 64 pg/ml