Pengaruh Tutupan Lahan Terhadap Kenyamanan Termal Iklim Mikro Kota Malang

Dampak perkembangan fisik kota akan berpengaruh pada peningkatan suhu bumi (IPCC, 2007). Suhu merupakan salah satu unsur Iklim mikro. Apabila terjadi perubahan pada salah satu unsur iklim mikro, akan mempengaruhi kenyamanan termal. Kota Malang mengalami peningkatan suhu permukaan sebesar 0,04 oC setiap tahunnya sedangkan, jumlah tutupan lahan tidak terbangun berupa RTH mengalami penurunan 2,8%. Perubahan ini akan berdampak pada kenyamanan termal yang dihitung dengan Temperature Hummidity Index/ THI (Effendy 2007). Berdasarkan persebaran THI di Kota Malang, pola THI semakin menjauhi pusat kota semakin nyaman. Hasil analisis THI menunjukan bahwa, Kelurahan Sukoharjo, Kasin, Tulusrejo, Ciptomulyo, dan Kotalama dinyatakan tidak nyaman karena memiliki nilai THI >26. Kondisi ini terjadi karena semakin ke pusat kota, jumlah tutupan lahan tidak terbangun semakin tinggi. Berdasarkan analisis Regresi linier berganda didapatkan pengaruh luas tutupan lahan dengan THI di masing-masing kecamatan. Adapun variabel yang berpengaruh positif pada peningkatan THI disetiap kecamatan dipengaruhi oleh luas tutupan lahan terbangun. Sedangkan nilai THI berpengaruh negatif pada tutupan lahan badan air dan tutupan lahan vegetasi. Adapun sala satu model pengaruh tutupan lahan terhadap kenyamanan termal iklim mikro di Kecamatan Klojen yakni, Y = 21,319+(0,049).X1+(-0,055)X2+(-0,306). X3+ (-0,251). X4. Setiap terjadi peningkatan pada luasan X1 (lahan terbangun), akan terjadi peningkatan nilai THI sebesar 0,049