Pengaruh Metode Pemutihan Gracilaria sp. terhadap Agar Yield, Gel Strength dan Whiteness Level

Penelitian tentang pengembangan ekstrak rumput laut telah banyak dilakukan. Proses pemutihan merupakan salah satu pengembangan dari penelitian terhadap rumput laut. Perlunya dilakukan pemutihan adalah untuk memenuhi permintaan pasar dimana produk yang telah diputihkan dianggap memiliki kualitas yang baik dan bebas dari kontaminan. Selain itu diperlukan pula penelitian untuk mencari metode pemutihan yang baik dan aman bagi manusia serta lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemutihan rumput laut secara kimiawi menggunakan hidrogen peroksida, pemutihan rumput laut menggunakan photobleaching dan tanpa adanya pemutihan terhadap agar yield, gel strength dan whiteness level. Metode ekstraksi agar yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi maserasi. Metode ekstraksi maserasi dilakukan dengan menggunakan pelarut akuades dan dipanaskan pada suhu 85°C selama 1,5 jam. Agar yang didapatkan kemudian ditimbang untuk mengetahui nilai agar yield, serta dilakukan uji untuk mengetahui nilai gel strength dan whiteness level. Agar yield yang didapatkan pada variabel CB (chemical bleaching) lebih tinggi jika dibandingkan dengan variabel PB (photobleaching) dan TB (tanpa bleaching). Pada uji gel strength, variabel PB memiliki gel strength yang lebih tinggi dibandingkan dengan variabel CB dan TB. Sedangkan pada uji whiteness level, diketahui bahwa variabel CB memiliki hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan variabel PB dan T