Faktor – Faktor Pendorong Turki Menerapkan Open Door Policy Tahun 2011

Suriah merupakan salah satu negara yang mengalami konflik pada tahun 2011 akibat adanya protes terhadap rezim pemerintahan Suriah yang saat itu dipimpin oleh Bashar al – Assad. Konflik ini mengakibatkan terjadinya refugee influx di Turki. Turki sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Suriah menjadi salah satu negara penerima pengungsi korban konflik Suriah. Di tahun 2011 pemerintah Turki mengumumkan kebijakan open door policy dimana Turki membuka gerbang negaranya bagi para pengungsi Suriah yang ingin mencari perlindungan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor – faktor mengapa Turki memutuskan untuk menerima pengungsi Suriah dan mengeluarkan kebijakan open door policy di tahun 2011. Selain itu, pada Oktober 2011, Pemerintah Turki juga mengeluarkan temporary status bagi para pengungsi tersebut. Hal ini bertujuan agar pengungsi dapat memperoleh fasilitas dasar seperti akses kesehatan, pendidikan, dan fasilitas umum lainnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep milik Karen Jacobsen yaitu factors influencing refugee policy choices. Konsep ini mencoba menjelaskan faktor yang mempengaruhi respon negara penerima pengungsi dan pencari suaka dari empat variabel yaitu bureaucratic choices made by the government, international relations, the absorption capacity of the local host community, serta national security consideration. Berdasar konsep ini, penulis melihat bahwa Turki sebagai negara yang ikut meratifikasi Konvensi PBB 1951 dan Protokol 1967 yang mengatur permasalahan pengungsi merasa bertanggung jawab secara moral terhadap pengungsi korban konflik Suriah. Hal tersebut membuat pemerintah Turki pada akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk menerima pengungsi Suriah melalui open door policy. Selain itu, Turki juga terbuka untuk bekerjasama dengan organisasi internasional yang menangani permasalahan pengungsi dan bersama mencari solusi serta penanganan yang sesuai bagi pengungsi Suria