Identifikasi Senyawa Bioaktif dan Uji Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol Daun Mangrove (Excoecaria agallocha) Fraksi Flavonoid Terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella flexneri, Staphylococcus aureus, Salmonella thypi, Vibrio parahaemolyticus

Ekstrak dari beberapa jenis tumbuhan mangrove seperti Rhizopora stylosa, Soneratia griffithii, Kandelia candel, Aegiceras floridum, dan Excoecaria agallocha telah diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus karena menghasilkan senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba bahkan dapat membunuh mkroorganisme. Senyawa inilah yang dapat mengendalikan populasi mikroorganisme patogen pada perairan sekitar hutan mangrove (Trianto et al. 2004). Ekstrak daun Excoecaria agallocha yang berkloroform menunjukkan aktivitas terhadap bakteri. Senyawa bioaktif ekstrak mangrove dapat menghambat bakteri diantaranya bakteri Tilus bactilis, Aeromonass hydrophyla, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio harveyi dan Sarratia sp. Hal ini karena kandungan ekstrak daun menyebabkan iritasi pada kulit (Ravikumar et al. 2010). Potensi daun mangrove jenis Excoecaria agallocha dapat digunakan sebagai antibakteri. Sifat bioktifitas dari ekstrak mangrove ini dipengaruhi oleh senyawa bioaktif yang ada pada ekstrak organik seperti lipofilik dan fenolik. Identifikasi senyawa bioaktif pada ekstrak etanol daun mangrove Excoecaria agallhoca. Hasil dari uji fitokimia yang telah dilakukan, menunjukkan positif adanya fraksi tanin, fraksi steroid, fraksi flavonoid dan fraksi alkaloid. Hal ini diperkuat oleh serangkaian uji yaitu uji kolom,KLT, FT-IR dan LC-MS. Pada hasil uji kolom dihasilkan warna hijau terang kecoklatan (Tanin), Hijau Terang (Steroid), Kuning Kehijaun (Flavonoid) dan Hijau Kemerahan (Alkaloid). Pada Hasil FT-IR dan LC-MS, senyawa turunan dari fraksi-fraksi yang telah teridentifikasi yaitu Hypoxanthine (C5H4N4O)/ Tanin; 3,7-Dihydroxy-3’,4’-dimethoxyflavone (C17H14O6)/ Steroid; 3(2’-Chlorophenyl)-7-hydroxy-4-phenylcoumarinataukumarin (C16H11BrO2)/ Flavonoid dan 6,7-Dihydroxycoumarin (C9H6O4)/ Alkaloid. Hasil Uji SEM membuktikan terjadinya kerusakan setelah diberikan perlakuan penambahan ekstrak etanol daun mangrove fraski flavonoid dan dapat menghambat laju pertumbuhan bakteri Shigella flexneri, Staphylococcus aureus, Salmonella thypi dan Vibrio parahaemolyticus. Ekstrak Crude mangrove tidak signifikan menghambat, kecuali dengan penambahan ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi. Didukung dengan uji kekeruhan, hal ini dibuktikan dengan kepadatan pada penambahan ekstrak mangrove fraksi flavonoid dengan kepadatan awal 2.400x106/mL menjadi 600x106/mL dengan konsentrasi 15.000 ppm, sedangkan pada ekstrak crude perlakuan yang terbaik pada bakteri Shigella flexineri yang mengalami penurunan dari 2.400x106/mL menjadi 600x106/mL dengan konsentrasi 20.000 ppm. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan data primer dan sekunder. Bakteri gram positif dan bakteri gram negatif dengan penambahan senyawa bioaktif flavonoid dari ekstrak etanol daun mangrove Excoecaria agallocha yang dianalisis aktivitas antibacterial senyawa tersebut. Bakteri gram positif yang digunakan adalah Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif yaitu Shigella flexineri, Salmonella thypi dan Vibrio parahaemolyticus