Analisis Spasial Produktivitas Primer Berbasis Klorofil-a dan Status Trofik Perairan Pesisir Dusun Kepetingan, Sidoarjo menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang dapat menerima masukan bahan organik. Banyaknya aktivitas manusia di Dusun Kepetingan dapat menaikan atau bahkan menurunkan produktivitas primer perairan. Dalam proses fotosintesis peranan penting ada pada klorofil-a sehinga terdapat hubungan antara klorofil-a dan produktivitas primer, nilai produktivitas primer di perairan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis sebaran klorofil-a, produktivitas primer dan status trofik perairan pesisir Dusun Kepetingan, Sidoarjo. Penelitian dilakukan dengan mengambil dua data yaitu data in situ dan data citra satelit. Data in situ dilakukan pada tanggal 7 Maret 2019 di perairan pesisir Dusun Kepetingan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, kemudian dilakukan analisis kualitas air pada tanggal 8 Maret 2019 di Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta 1 Malang. Data citra satelit menggunkaan data citra satelit MODIS-Aqua yang dilakukan pengambilan data dua kali yaitu pada tanggal 26 Februari 2019 dan 16 Maret 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriftif dengan dua data yaitu data in situ dan data citra satelit.Pengambilan sampel dilakukan 6 kali pengambilan pada titik yang berbeda. Penentuan lokasi pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan melihat land use perairan Pesisir Dusun Kepetingan. Hasil penelitian sebaran klorofil-a yang diperoleh dari pengolahan data citra satelit MODIS-Aqua pada tanggal 26 Februari 2019 yaitu berkisar antara 0,19 – 1,10 mg/m3, sedangkan sebaran klorofil-a pada tanggal 16 Maret 2019 yaitu berkisar antara 0,04 – 1,02 mg/m3. Data sebaran klorofil-a data in situ yaitu berkisar antara 0,10 – 0,65 mg/m3, dapat disimpulkan perairan pesisir Dusun Kepetingan tergolong perairan yang oligotrofik. Nilai kadar klorofil-a digunakan untuk penentu nilai tingkat produktivitas primer sehingga didapatkan hasil produktivitas primer pada insitu yaitu berkisar antara 14,24 – 43,42 mgC/m2/hari, sedangkan pada data citra satelit didapat hasil pada data pertama perkisar antara 26,40 – 30,20 mgC/m2/hari dan pada data kedua berkisar antara 23,01 – 30,04 mgC/m2/hari. Dapat disimpulkan bahwa pada pesisir Dusun Kepetingan tergolong perairan yang oligotrofik. Data pengukuran parameter kualitas air secara in situ kecerahan berkisar 25,75-50 cm, suhu berkisar 27,9-29,3 0C, pH berkisar 7,2-7,4, salinitas 17-29 ppt, Oksigen terlarut berkisar 5,9-7,8mg/L, Nitrat berkisar 2,898-8,84 mg/L, Fosfat berkisar antara 0,3052-3,826 mg/L, Amonia berkisar 0,015-0,065 mg/L dan Nitrit berkisar 0,408-3,380 mg/L. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian masih tergolong peraiarn oligotrofik (belum terjadi eutrofikasi), perlu adanya kontrol dari pihak terkait (Steakholder) agar perairan pesisir Dusun Kepetingan tetap dalam kondisi baik, terutama kontrol buangan limbah pada perikanan budidaya. Adanya peta sebaran klorofil-a dapat digunakan sebagai acuan penentuan fishing ground tentunya dengan pengecekan lapang terlebih dahulu (in situ)