Karakteristik Hidrolisat Protein Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys pardalis) Menggunakan pH dan Lama Hidrolisis yang Berbeda

Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) merupakan ikan air tawar dalam famili Loricariidae yang berasal dari Amerika. Ikan sapu-sapu sering dianggap sebagai spesies invasif, yang artinya dapat menjadi predator maupun kompetitor terhadap ikan-ikan domestik. Ikan sapu-sapu memiliki kandungan protein sedang tetapi belum banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber pangan, sehingga perlu dikonversi menjadi produk fungsional berupa hidrolisat protein ikan (HPI). Hidrolisat protein ikan merupakan produk yang dihasilkan dari penguraian protein ikan menjadi peptida sederhana dan asam amino melalui proses hidrolisis oleh enzim, asam, atau basa. Penelitian mengenai pemanfaatan ikan sapu-sapu sebagai bahan HPI masih terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan kombinasi perlakuan pH dan lama hidrolisis untuk mengetahui karakteristik produk yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil perlakuan terbaik dari kombinasi faktor pH dan lama hidrolisis berbeda serta mengetahui karakteristik hidrolisat protein ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2019 yang bertempat di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Hidrologi, Laboratorium Keamanan Hasil Pangan dan Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Pengujian asam amino dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech, Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratoris. Rancangan percobaan dalam penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu pH (kontrol, 5, 7, 9) dan lama hidrolisis (12 dan 24 jam) dengan menggunakan 3 kali ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance), apabila didapatkan hasil berbeda nyata maka dilanjut dengan uji Tukey menggunakan aplikasi Minitab 18. Perlakuan terbaik ditentukan dengan metode Response Surface Method (RSM) yang disajikan dalam contour plot dari hasil beberapa parameter menggunakan aplikasi Minitab 18. Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama hidrolisis, pH dan interaksi keduanya memberikan hasil berbeda nyata (p0,05) terhadap parameter kadar air. Perlakuan pH berbeda nyata (P0,05) terhadap parameter kadar lemak. Hasil perlakuan terbaik pada pembuatan HPI sapu-sapu penelitian ini yaitu kombinasi pH 9 dan lama hidrolisis 24 jam. Karakteristik HPI yang dihasilkan memiliki rendemen 57,39%, aktivitas antioksidan 63,99%, DH 40,67%, kadar air 7,28%, kadar abu 7,63%, kadar lemak 5,10%, kadar protein 34,51%, serta kisaran berat molekul 6,14 -118,17 KDa. Total asam amino esensial 49,30% dan asam amino non esensial 50,71%