Analisis Gula Darah Ikan Gambusia (Gambusia affinis) kaitannya dengan Kondisi Lingkungan Perairan Sungai Brantas Hilir Wilayah Jombang-Kediri

Gambusia affinis adalah salah satu jenis ikan tawar yang banyak ditemui di Sungai Brantas yang terletak di Kabupaten Jombang dan Kediri. Organisme tersebut mampu beradaptasi dengan baik serta mampu merespon kondisi lingkungan dengan baik. Hal tersebut dapat ditunjukan pada tingkat kadar gula darah dapat dijadikan sebagai indikator kondisi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas air di perairan sungai Brantas hilir Wilayah Jombang-Kediri, menganalisis kisaran kadar gula darah pada ikan gambusia (Gambusia affinis) di perairan sungai Brantas hilir Wilayah Jombang-Kediri, menganalisis hubungan gula darah pada ikan gambusia (Gambusia affinis) dengan kualitas air yang berada diatas nilai ambang batas dan menganalisis status mutu air di perairan sungai Brantas hilir Wilayah Jombang-Kediri Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif. Teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, , BOD, ammonia, Pb, Hg, Cd dan Fenol. Pengukuran nilai gula darah dilakukan dilapang dengan menggunakan alat Easy Touch GCU(Gluc, cholest,uric acid). Pengambilan sampel ikan dan air dilakukan 1 bulan sekali dengan 3 kali pengambilan sampel. Analisis data dilakukan analisis regresi linear sederhana dan diukur dengan menggunakan aplikasi SPSS 23.0. Sedangkan Analisis data dalam menentukan status mutu air Sungai Brantas mengunakan metode pollution index(IP). Hasil pengukuran parameter kualitas air pada pengukuran suhu berkisar 26,8-30,5 0C, pH berkisar antara 6,8-7,8, oksigen terlarut berkisar antara 4-7,8 mg/l, BOD berkisar antara 6-62 mg/l, ammonia berkisar antara 0,29-3,66 mg/l dan pengukuran logam berat fenol berkisar antara 0,38-2,08mg/l, Pb berkisar antara 0,0003-0,0043mg/l, Hg berkisar antara 0,0009-0,0037mg/l, Cd berkisar antara 0,0005-0,0019 mg/l. kualitas perairan pada penelitian ini dalam kedaan kurang baik karena sebagian besar telah melebihi baku mutu perairan. Hasil analisis kadar gula darah pada stasiun 1 berkisar antara 97-176 mg/dL, stasiun 2 berkisar antara 58-126 mg/dL, sedangkan stasiun 3 berkisar antara 98-146 mg/dL. Hasil tersebut, telah melebihi batas normal kadar gula darah.Tingginya kadar gula darah membuktikan bahwa ikan mengalami stres yang diakibatkan adanya perubahan lingkungan. Hasil analisis hubungan parameter kualitas air dengan gula darah pada ikan Gambusia (Gambusia affinis) .Stasiun 1 bahwa terdapat pengaruh signifikan pada parameter fenol. Stasiun 2 terdapat pengaruh signifikan pada parameter suhu, pH dan fenol. Stasiun 3 tidak terdapat pengaruh signifikan pada parameter kualitas airHasil pollution index(IP) menunjukan bahwa dari ketiga stasiun terindikasi sungai tercemar berat dan pollution index(IP) tertinggi terdapat di stasiun 1, hal tersebut sebanding dengan nilai gula darah diperoleh yaitu menunjukan bahwa ikan mengalami stres. Hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis kadar gula darah pada ikan gambusia (Gambusia affinis) menunjukan hubungan yang kuat terhadap keberadaan parameter air sehingga dapat dijadikan pendeteksi dini atau biomarker terkait pencemaran. Oleh karena itu Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perlu adanya tindakan perbaikan lingkungan baik pengelolaan maupun pemanfaatan air sungai serta diperlukannya penelitian lebih lanjut