Analisis Pengiriman Kembali Perwakilan Diplomatik Qatar Ke Iran Tahun 2017

Ditariknya Perwakilan diplomatik Qatar dari Iran tahun 2016 menjadi sikap Qatar dalam memprotes Iran atas kejadian pembakaran kedutaan bestir Arab Saudi di Taheran, Iran. Hal ini dilakukan juga untuk menandakan kedekatan Qatar dengan negara-ncgara Gulf Cooperation of Council (GCC) dan juga sebagai bentuk solidaritas kepada Arab Saudi. Namun kenyataanya, pada 05 Juni 2017, Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA), disusul Mesir dan Yaman secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar, disusul dengan adanya isolasi perbatasan dan blokadc ekonomi serta tiga betas tuntutan yang diberikan oleh GCC terhadap Qatar. Di dalam 13 tuntutan tersebut mengharuskan Qatar untuk memutuskan hubungan diplomatik, serta memutuskan hubungan ekonomi dan keamanan dengan Iran. Sebagai jawaban dari 13 tuntutan tersebut, Qatar memilih untuk mengirimkan kembali perwakilan diplomatiknya ke Iran, dan juga memperluas kerjasama di berbagai bidang, termasuk di bidang ekonomi. Penelitian ini akan membahas tentang penyebah Qatar mengirimkan kembali perwakilan diplomatiknya ke Iran tahun 2017. Dalam pembahasannya penelitian ini menggunakan konscp adaptive behavior olch Jams N Rosenau sebagai alat analisis. Melalui operasionalisasi variabel-variabel dalam teori adaptive behavior, yaitu, internal change dan external change. Penelitian ini dapat menjelaskan bagaimana adaptasi Qatar terhadap perubahan-perubahan yang terjadi menjadi penyehab Qatar dalam mengirim kembali perwakilan diplomatiknya ke Iran tahun 2017