Membangun Aturan dan Komitmen dalam Hubungan Romantis (Studi pada Perempuan yang Sudah Melakukan Seks Pranikah dengan Pasangannya)

Perilaku seks pranikah umumnya banyak terjadi pada remaja yang menjalin hubungan romantis. Namun pada masyarakat Indonesia dalam menjalin hubungan romantis idealnya tidak sampai pada tahap bersenggama karena tidak sesuai dengan nilai dan norma budaya Timur yang berlaku. Selain itu persoalan mengenai seks pranikah merupakan pembahasan yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan. Padahal persoalan mengenai hal tersebut penting untuk didiskusikan terutama ketika akan membangun aturan dan komitmen dalam sebuah hubungan romantis. Beberapa penelitian terdahulu umumnya menjelaskan tentang cara membangun aturan dan komitmen tanpa menyinggung masalah seks pranikah pada pasangan yang berada di lingkungan penganut budaya Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana membangun aturan dan komitmen pada perempuan yang sudah melakukan seks pranikah dengan pasangannya. Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan wawancara mendalam menunjukkan adanya (1) Perilaku seks pranikah memiliki keterkaitan dalam membangun aturan dan komitmen pada salah satu informan. Sedangkan pada dua informan lainnya ditemukan bahwa seks pranikah merupakan hal yang tidak perlu menjadi pertimbangan penting ketika membangun aturan dan komitmen (2) Adanya pengembangan aturan dan komitmen pada hubungan romantis ketiga informan, namun hanya satu informan yang dipengaruhi oleh perilaku seks pranikah pada perkembangannya (3) Seks pranikah pada ketiga informan terjadi karena situasional of sexual possibility atau kesempatan melakukan hubungan seksual