Fenomena Siswa Putus Sekolah di Kecamatan Koja, Jakarta Utara dalam Mengikuti Sekolah Kesetaraan Program Kejar Paket di Rumah Belajar JICT Koja, Jakarta Utara

Rumah Belajar Jakarta International Container Terminal Koja adalah salah satu wadah pendidikan nonformal yang menampung siswa-siswi yang belum menyelesaikan pendidikannya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mereka belum menyelesaikan jenjang pendidikannya, seperti menjadi korban kekerasan fisik maupun verbal yang dilakukan oleh guru di sekolah formal, korban bullying, kendala biaya dan lain-lain. Permasalahan yang dihadapi siswa putus sekolah ini membuat mereka tidak ingin kembali pada sekolah formal dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya pada sekolah nonformal yaitu Rumah Belajar JICT Koja. Untuk itu, penulis ingin mengetahui motif apa yang membuat siswa putus sekolah di Kecamatan Koja, Jakarta Utara lebih tertarik untuk melanjutkannya pada sekolah nonformal Rumah Belajar JICT Koja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Pengumpulan data yang didapatkan melalui wawancara mandalam dan observasi. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa putus sekolah yang sudah bergabung di Rumah Belajar JICT Koja sebanyak tujuh siswa dan satu pembimbing atau pengelola Rumah Belajar JICT Koja. Tujuh siswa yang menjadi informan penelitian ini antara lain adalah MK, MD, WY, LI, AB, HP, dan IP. Informan pengelola atau pembimbing Rumah Belajar JICT Koja adalah Mbak Dyah Trisnowati. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional oleh Robert K Merton untuk menganalisis penelitian ini. Hasil temuan dan analisis yang penulis temukan adalah permasalahan yang terjadi siswa putus sekolah di sekolah formal membuat mereka tidak ingin kembali ke sekolah formal karena telah mengalami trauma dengan guru-guru di sekolah formal dan teman-teman di sekolah formal karena menjadi korban kekerasan secara fisik maupun verbal oleh guru dan korban bullying oleh teman-teman sekelas mereka. Tidak bisa mengakses Kartu Jakarta Pintar Plus juga menjadi alasan mereka tidak meneruskan pendidikan di sekolah formal karena biaya sekolah swasta yang mahal. Masalah tersebut yang akhirnya terjadi disfungsi dalam lingkungan yang seharusnya mendukung siswa untuk bersekolah, dari institusi pendidikan, keluarga, lingkungan, dan pemerintah. Untuk memilih sekolah nonformal kejar paket Rumah Belajar JICT Koja ini adalah karena kelebihan daripada sekolah nonformal Rumah Belajar JICT Koja menarik minat siswa putus sekolah untuk mau kembali lagi melanjutkan pendidikannya. Sistem pembelajaran yang tidak ditemui di sekolah formal juga menjadi alasan siswa putus sekolah memilih sekolah nonformal ini. Keinginan siswa putus sekolah untuk mau kembali lagi melanjutkan pendidikannya ternyata juga tidak lepas dari dukungan orang tua, saudara dan teman-teman siswa putus sekolah tersebut