Implementasi Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Di Desa Gondosuli Kabupaten Tulungagung Tahun 2014-2018

Program pengembangan kawasan minapolitan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Tulungagung merupakan salah satu rancangan dari pemerintah untuk membudidayakan tenaga lokal untuk menguatkan pangsa perikanan/kelautan di daerah sendiri. Melalui salah satu desa di kabupaten Tulungagung yakni desa Gondosuli, program minapolitan dimulai dari pengembangan budidaya, usaha pengolahan hingga pengembangan dan pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang mendukung. Dalam prosesnya, implementasi kebijakan oleh pemda ini ditemui ada beberapa masalah dan belum berjalan maksimal. Masyarakat kurang tumbuh kesadarannya mengenai program ini, salah satunya karena komunikasi yang kurang antara pihak pemda dan pembudidaya. Akibatnya belum ada kerjasama yang terjadi antara pihak swasta dan pembudidaya. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana realisasi program pengembangan kawasan minapolitan dan faktor-faktor yang menghambat proses kebijakan yang dilakukan oleh pemda kabupaten Tulungagung. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan yakni teori implementasi kebijakan George C. Edward.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam prosesnya, program minapolitan ini kurang berjalan efektif. Belum ada optimalisasi dari pemda dan tim Pokja mengenai pencapaian tujuan dari implementasi program minapolitan. Beberapa temuan penelitian, permasalahan terjadi pada proses implementasi. Pada proses implementasi dirasa tingkat komunikasi masih terjalin lemah antara stakeholder dan masyarakat pembudidaya. selain itu fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan minapolitan yang telah diberikan kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di kawasan minapolitan. sampai saat ini dampak adanya program minapolitan masih belum terlihat signifikan. permasalah muncul dan berimbas pada hasil produksi dan pemasaran, selain itu masyarakat masih lebih bergantung kepada para tengkulak. Optimalisasi juga terhambat oleh pendanaan/anggaran pemda terhadap infrastruktur yang menunjang kegiatan minapolitan. Temuannya banyak pembangunan yang berlangsung lama dan tidak sesuai rencana yang tertulis di masterplan