Analisis Distribusi Penangkapan Ikan Tuna Albakora (Thunnus Alalunga) Dengan Gam (General Addictive Models) Di Perairan Samudera Hindia Bagian Timur

Perairan Samudera Hindia Bagian Timur merupakan perairan yang berpotensi baik untuk tangkapan Ikan Tuna Albakora. Ikan Tuna Albakora merupakan sumberdaya ikan tuna memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas utama dari sub sektor perikanan yang berguna untuk konsumsi skala lokal dan ekspor. Dalam upaya penangkapan ikan tuna ini dilakukan menggunakan informasi dari hubungan faktor eksternal yaitu parameter oseanografi. Pada penentuan wilayah tangkapan ikan tuna ini memiliki hubungan erat dengan variabilitas parameter oseanografi. Variabilitas tersebut antara lain yaitu klorofil-a, suhu permukaan laut, dan tinggi muka laut. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan data tangkapan pada periode tahun 2015 hingga 2017. Metode yang digunakan adalah pendekatan penginderaan jauh untuk memetakan distribusi tangkapan serta variabilitas parameter oseanografi pada wilayah tangkapan serta pendekatan General Addictive Model (GAM) untuk memprediksi wilayah potensi tangkapan. Parameter oseanografi ini menggunakan data citra satelit VIIRS-SNPP untuk klorofil-a dan suhu permukaan laut serta ARMOR3D hasil citra observasi CMEMS untuk tinggi muka laut. Pendekatan GAM ini dipilih dengan mengelompokkan model mgcv.packages dengan nilai AIC terendah dan CDE terbesar. Dan dilakukan perhitungan CPUE untuk mengetahui hasil produksi dalam sekali trip yang diperkuat dengan hasil wawancara lapang nelayan di TPI Sendang Biru Malang. Hasil zona potensial habitat Tuna Albakora secara signifikan dipengaruhi oleh model TML + SPL + CHL-a dengan nilai AIC terendah 2690.825 dan CDE terbesar adalah 83.5%. Berdasarkan model, dapat diketahui nilai parameter oseanografi dengan kerentanan suhu dari 26-28oC, klorofil-a 0.2-0.4 mg/m3 dan tinggi muka laut 0.9-1.0 cm. Berdasarkan hasil pendekatan penginderaan jauh dan plot General Addictive Model teritorial di Perairan Selatan Pulau Bali ke Perairan Selatan Nusa Tenggara Timur merupakan zona potensi dilakukannya penangkapan Ikan Tuna Albakora