Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (UPT. P2SKP) Pasongsongan, Kabupaten Sumenep

Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan (UPT. P2SKP) Pasongsongan merupakan salah satu pelabuhan di Indonesia yang aktif dalam kegiatan perikanan. UPT. P2SKP Pasongsongan masuk dalam kategori D dalam pengkategorian kelas pelabuhan. UPT. P2SKPPasongsongan merupakan salah satu pemasok utama ikan laut di wilayah SumenepPeran fasilitas pelabuhan sangat penting dalam menunjang seluruh kegiatan di pelabuhan. Fasilitas yang ada di UPT. P2SKPPasongsongan terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan peran dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional serta fasilitas penunjang yang terdapat di UPT. P2SKPPasongsongan, mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas di UPT. P2SKPPasongsongan oleh pelaku usaha perikanan dan masyarakat yang melakukan kegiatan di UPT. P2SKPPasongsongan, serta mengetahui strategi pengembangan yang akan dilakukan dalam mengembangkan fasilitas yang ada di UPT. P2SKPPasongsongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survei karena dalam penelitian dilakukan pengumpulan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor yang mendukung penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 analisis yaitu analisis tingkat pemanfaatan fasilitas dan analisis SWOT (Strength, Weakness Threat, dan Opportunity). Analisis tingkat pemanfaatan fasilitas digunakan untuk mengetahui persentase dari pendayagunaan fasilitas dengan membandingkan penggunaan fasilitas dengan kapasitas dari fasilitas itu sendiri. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui rencana pengembangan yang dilakukan bagi fasilitas yang terdapat di UPT. P2SKPPasongsongan. UPT. P2SKP pasongsongan memiliki kondisi fasilitas pelabuhan yang relatif baik. Tingkat pemanfaatan fasilitas pokok dan fungsional pelabuhan di UPT. P2SKP Pasongsongan yang didapatkan dari hasil perhitungan yaitu luas lahan pelabuhan memiliki tingkat pendayagunaan sebesar 94%, panjang dermaga sebesar 89%, luas kolam pelabuhan sebesar 75%, TPI sebesar 0%. Hasil analisis SWOT didapatkan posisi matriks pada kuadran I, sehingga strategi yang tepat digunakan untuk pengembangan fasilitas dan UPT. P2SKP Pasongsongan yaitu strategi SO (Strength-Opportunity). Kenaikan klasifikasi kelas pelabuhan perikanan UPT. P2SKP Pasongsongan dari kelas D menuju kelas C dapat dilakukan jika semua aspek masyarakat dapat saling mendukung. Jika ditinjau dari kriteria yang terdapat pada klasifikasi pelabuhan perikanan UPT. P2SKP Pasongsongan sudah dapat mendekati kategori kelas C dengan beberapa aspek yang perlu dikembangkan yaitu luas lahan pelabuhan, panjang dermaga pelabuhan dan rata-rata hasil tangkapan harian yang masih kurang untuk UPT. P2SKP Pasongsongan dapat naik dari kelas D menuju kelas C