Komunikasi Instruksional Pada Proses Pembelajaran Siswa Dengan Gangguan Disleksia

Disleksia merupakan salah satu gangguan perkembangan yang membutuhkan penanganan khusus dalam pembelajarannya. Selama ini kajian mengenai pendidikan untuk siswa dengan gangguan disleksia lebih banyak membahas metode pembelajaran yang diterapkan didalam kelas. Di sisi lain, komunikasi juga berperan dalam pembelajaran siswa dengan gangguan disleksia dalam penyampaian informasi serta penerapan metode di dalam kelas. Melalui metode studi kasus instrumental, peneliti melakukan wawancara kepada 4 orang pendamping siswa dengan gangguan disleksia yang terdiri dari guru wali kelas, guru pendamping, therapist, dan orang tua siswa, serta seorang ahli pendidikan anak berkebutuhan khusus. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi instruksional dalam pembelajaran terhadap siswa dengan gangguan disleksia dapat dilihat melalui 3 hal yaitu jenis pesan, metode dan saluran, kemudian immedacy. Jenis pesan tersebut meliputi pesan verbal yang terdiri dari berbicara dan mendengar, kemudian pesan non verbal yang terdiri dari penampilan, gestur tubuh, dan parabahasa. Kemudian metode yang diterapkan adalah metode dengan menggunakan tape recorder dan metode bilingual, dan demonstrasi. Immediacy yang ditemukan dalam penelitian ini berupa menggunakan media seni seperti menggambar, musik, dan menari, dan juga strategi reward and punishment. Penelitian ini juga menemukan bahwa ketiga hal tersebut dipengaruhi oleh sejauh mana pengetahuan pendamping mengenai disleksia dan karakter dari siswa dengan gangguan disleksia