Analisis Kandungan Mikroplastik Pada Ikan Ekonomis Penting Di Perairan Selat Bali

Plastik yang banyak digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk memiliki berbagai dampak terutama pada ekosistem laut. Polusi dari sampah plastik yang masuk ke dalam lingkungan laut akan terdekomposisi dalam waktu yang sangat lama hingga menjadi mikroplastik. Mikroplastik yang tersebar di lingkungan laut dapat menyebabkan berbagai macam dampak bagi makhluk hidup. Selat Bali merupakan salah satu selat yang memiliki peranan penting di Indonesia. Salah satu peranan dari perairan Selat Bali adalah memiliki potensi yang cukup tinggi di bidang perikanan tangkap. Beberapa ikan ekonomis penting yang terdapat pada perairan Selat Bali meliputi ikan layang, layur, lemuru dan banyar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kandungan mikroplastik pada ikan ekonomis penting tersebut; untuk mengetahui kelimpahan dan jenis mikroplastik serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah kelimpahan dan jenis mikroplastik pada keempat spesies ikan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juni 2018. Sampel ikan didapatkan dari beberapa daerah penangkapan ikan pada perairan Selat Bali oleh nelayan yang kemudian didaratkan di PPN Pengambengan. Sampel ikan yang digunakan sebanyak 30 individu dari masing-masing 4 spesies ikan yang berbeda (ikan layur, layang, lemuru dan banyar). Pengolahan sampel dan identifikasi mikroplastik dilakukan di Laboratorium Kualitas Perairan Balai Riset dan Observasi Laut, Bali. Mikroplastik yang telah diidentifikasi akan di pilih dan dikelompokkan berdasarkan jenis (fiber, film, fragmen) dan dilakukan uji FTIR untuk mengetahui jenis polimer pada sampel mikroplastik tersebut. Uji FTIR dilakukan pada Laboratorium Central Universitas Negeri Malang, untuk mengetahui jenis polimer yang terdapat pada mikroplastik tersebut dengan mengujikan beberapa sampel perwakilan dari sampel mikroplastik yang ditemukan pada saluran pencernaan ikan. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ikan ekonomis penting di perairan Selat Bali mengandung mikroplastik dengan kelimpahan total berkisar 3,83 – 7,03 partikel / individu dan jenis mikroplastik yang ditemukan meliputi mikroplastik jenis fiber, film dan fragmen. Kelimpahan total mikroplastik tertinggi ditemukan pada ikan lemuru diikuti oleh ikan banyar, layang dan layur. Perbedaan kelimpahan yang ditemukan pada sampel ikan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti habitat, pola makan hingga karakteristik dari masing-masing jenis mikroplastik. Hasil uji FTIR menunjukkan 8 jenis polimer yaitu polyethylene (PE), polyvinyl chloride (PVC), polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP), polycarbonate (PC), polyamide (PA), polystyrene (PS), dan acrylonitrile butadiene styrene (ABS). Masing-masing polimer tersebut merupakan polimer yang umum digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk berbahan dasar plastik sehingga mendukung dugaan bahwa mikroplastik yang ditemukan sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga