Perempuan Dan Sisi Gelap Ibukota (Representasi Eksploitasi Perempuan: Analisis Wacana Kritis Sara Mills Pada Film Mommar Emka’s Jakarta Undercover)

Film merupakan komunikasi massa sebagai alat untuk menyalurkan pesan-pesan kepada penontonnya. Maka film diyakini merupakan alat mencerminkan realitas sosial berdasarkan kekuatan audio-visual Film yang berangkat dan kehidupan sosial masyarakat salah satunya adalah Moammar Emka's Jakarta Undercover yang mengungkap sisi gelap kehidupan kola Jakarta. Penelitian mi bertujuan untuk mengkaji representasi eksploitasi yang terhadap sosok perempuan claim film Moammar Fmka's Jakarta Undercover. Melalui desain penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan potongan-potongan gambar juga percakapan sebagai unit analisis data. Untuk menggali data secara mendalam, penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis wacana dari Sara Mills yang memiliki dua komponen yaitu analisis posisi subjek-objek dan analisis posisi penulis-pembaca. Selain itu, penelitian ini berpijak pada standpoint theory sebagai landasan pendukung penelitian yang dilakukan. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa tokoh perempuan dalam film ini dijadikan sebagai objek dengan menampilkan lekuk tubuh perempuan. Namun, dalam beberapa segi penceritaan tokoh perempuan juga diposisikan sebagai subjek karena tokoh perempuan secara sadar menjajakan dirinya sebagai komoditas yang diperjual belikan. Dalam film ini terlihat adanya eksploitasi terhadap perempuan yang membentuk citra perempuan menjadi tokoh yang direndahkan manabathya karena dijadikan sebagai alat komoditas yang diperjual belikan untuk memuaskan hasrat laki-laki. Hingga pada akhirnya timbulah dommasi kaum laki-laki yang memandang perempuan sebagai objek yang dapat dikendalikan dibawah tekanan ekonomi. Film Moammar Emka's Jakarta Undercover merupakan bentuk dari kritik sosial terhadap eksploitasi pada perempuan