Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Kulit Buah Petai (Parkia Speciosa) Terhadap Hematologi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Diinfeksi Bakteri Pseudomonas Aeruginosa

Peningkatan produksi ikan nila dalam mendukung program industrialisasi dilakukan untuk mengembangkan pembudidayaan ikan unggul yang produktif dan adaptif di kawasan pertambakan. Masalah penyakit merupakan kendala utama, biasanya dapat disebabkan oleh bakteri P. aeruginosa yang mampu menularkan penyakit dari hewan atau ikan kepada manusia dan sebaliknya. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti antibiotik umumnya digunakan sebagai salah satu pencegahan penyakit sebelum kegiatan budidaya berlangsung. Namun penggunaan antibiotik dapat menimbulkan resistensi patogen, mencemari lingkungan, dan dapat membahayakan kesehatan konsumen. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan adalah kulit buah petai (P. speciosa). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar kulit buah petai (P. speciosa) terhadap hematologi ikan nila (O. niloticus) yang diinfeksi bakteri P. aeruginosa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Februari 2019 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Parasit dan Penyakit Ikan, Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan, Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perairan Divisi Keamanan Hasil Perikanan, serta Laboratorium Hidrobiologi Divisi Sumberdaya Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang diterapkan pada penelitian adalah metode eksperimental, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan yakni ekstrak kasar kulit buah petai (P. speciosa) dengan dosis 10 ppm, 25 ppm, 40 ppm, 55 ppm; 2 kontrol yakni kontrol positif dengan antibiotik Tetracycline 30 ppm dan kontrol negatif sebanyak 3 ulangan. Pengambilan sampel darah dilakukan pada saat 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam setelah penginfeksian. Hasil perlakuan pemberian ekstrak kasar kulit buah petai (P. speciosa) memberikan pengaruh terhadap hematologi ikan nila (O. niloticus). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai terendah pada eritrosit, hematokrit, dan hemoglobin adalah pada saat 24 jam, sedangkan nilai tertinggi pada saat 48 jam. Untuk nilai tertinggi pada leukosit dan diferensial leukosit adalah pada saat 24 jam, sedangkan nilai terendah pada saat 48 jam. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan D dengan dosis 55 ppm. Namun perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis ekstrak kasar kulit buah petai (P. speciosa) yang optimal untuk hematologi ikan nila (O. niloticus) yang diinfeksi bakteri P. aeruginosa