Identifikasi Kinerja Koperasi Melalui Tiga Sehat Koperasi (Studi Kasus Pada Kud Minatani, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur)

Tahun 2015 terdapat 212.135 koperasi di Indonesia, dengan 150,223 (70,8%) koperasi aktif dan 61,912 (29,2%) koperasi tidak aktif. Sedangkan pada Provinsi Jawa Timur terdapat 27,472 koperasi aktif dan 3,710 koperasi tidak aktif. Salah satu koperasi dalam bidang perikanan yang masih aktif yaitu KUD MINATANI, koperasi ini beranggotakan 60% nelayan dan 40% petani. Pada tahun 2016 Menteri Koperasi dan UKM mengatakan bahwa KUD MINATANI layak untuk dijadikan sebagai percontohan nasional karena dapat meningkatkan taraf hidup dari anggota dan masyarakat sekitar. Karena bukti empiris kajian kinerja KUD MINATANI belum terbuplikasi dan jika dijadikan sebagai percontohan maka, perlu untuk mengetahui kinerja KUD MINATANI untuk dijadikan standar kinerja dan bahan evaluasi untuk koperasi lain agar dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja KUD MINATANAI akan diketahui dengan penelitian mengenai kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui profil dari KUD MINATANI, (2) Bagaimana kinerja KUD MINATANI berdasarkan tiga sehat koperasi yang terdiri dari sehat mental, sehat organisasi dan sehat usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif deskriptif kualitatif dan kuantitatif Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data yang digunakan dengan kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota KUD MINATANI. Penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, proportionate stratified sampling, purposive sampling, snowball sampling, simple random sampling dan accidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan sehingga dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini: (1) pada awalnya Kecamatan Brondong tergabung dalam BUUD (Badan Usaha Unit Desa) Tani Bahari, kemudian memisahkan diri dan pada 24 Mei 1980 terbentuk Koperasi Unit Desa (KUD) yang diberi nama “MINATANI”. (2) KUD MINATANI tergolong sehat mental, sehat organisasi dan sehat usaha, berdasarkan kuesioner hasil jawaban responden dan hasil dari wawancara yang dilakukan kepada key informan mengarah pada jawaban bahwa KUD MINATANI tergolong sehat. Saran yang dapat diberikan yaitu: (1) Pengurus dan Pengelola KUD MINATANI, sebaiknya harus memperhatikan kinerja tidak hanya dari sisi keuangan tapi juga dari non-keuangan. (2) Meningkatkan kinerja melalui sehat mental dapat dilakukan dengan menumbuhkan perilaku Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan perencanaan yang strategis agar anggota organisasi dapat bekerja dengan mengarah pada tujuan yang sama. (3) Untuk penelitian selanjutnya, agar dapat menyempurnakan dan memperoleh responden yang lebih banyak, menilai sehat mental dari anggota, mengukur sehat organisasi dengan metode lainnya seperti; analisis beban kerja dan analisis motivasi SDM