Analisis Gula Darah Ikan Gambusia (Gambusia Affinis) Kaitannya Dengan Kondisi Lingkungan Perairan Daerah Aliran Sungai Brantas Hulu Wilayah Malang

Gula darah adalah sumber energi dan pemasok utama bahan bakar dan substrat esensial yang berfungsi untuk metabolisme sel otak. Untuk berfungsinya otak secara berkelanjutan maka dibutuhkan gula darah secara terus-menerus. Gula darah merupakan salah satu faktor untuk mengukur tingkat stres. Terjadinya stres pada ikan disebabkan dari perubahan lingkungan seperti adanya perubahan kualitas air. Ketika ikan stres akan berpengaruh pada kadar glukosa yang akan terjadi peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kisaran kadar gula darah pada ikan gambusia (Gambusia affinis), menganalisis kualitas air di DAS sungai Brantas Malang sehingga sebagai indikator kualitas perairan di sungai hulu wilayah malang, menganalisis hubungan kualitas air terhadap gula darah ikan gambusia, dan mengetahui Indeks Pencemaran (IP) kualitas air di DAS sungai Brantas Malang. Penelitian ini dilaksanakan di DAS Sungai Brantas Malang. Pengukuran kualitas air dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Februari-April. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan metode survey. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menggambarkan secara sistematis, faktual dan aktual. Metode survey digunakan agar pengumpulan data primer dapat diperoleh secara langsung dari sumber penelitian. Hasil pengukuran glukosa didapatkan ikan pada pada stasiun 1 berkisar antara 100 mg/dl – 210 mg/dl, stasiun 2 berkisar 80 mg/dl dan stasiun 3 berkisar antara 90 mg/dl sampai 209 mg/dl. Dari hasil ke tiga stasiun menunjukan ikan dalam keadaan stres. Hasil pengukuran kualitas air menunjukan hampir semua memenuhi baku mutu kecuali Amonia, BOD dan Fenol. Hasil perhitungan Indeks Penceman (IP) pada setiap stasiun termasuk dalam kategori cemar berat. Kesimpulan yang didapatan dalam pendugaan pencemaran berdasarkan nilai IP dan hasil gula darah ikan menunjukan dalam kondisi tercemar berat. Hasil kualitas air yang diatas baku mutu adalah amonia, BOD, dan Fenol. Hasil Glukosa ikan Gambusia (Gambusia Affinis) didapatkan rata-rata ikan dalam kondisi stres. Hubungan antara parameter kualitas air dengan kadar gula darah memiliki hubungan yang kuat yaitu korelasi lebih dari 0,05. Pendugaan hasil perhitungan Indeks Pencemaran (IP) didapatkan pada setiap stasiun dalam kategori cemar berat. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang kuat antara kualitas air dengan kadar gula darah pada ikan gambusia (Gambusia affinis) sehingga dapat dijadikan sebagai biomarker dalam pemantauan kualitas perairan. selain itu, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk evaluasi dan dapat dilakukan tindakan pengelolaan dan pemanfaatan air sungai serta diperlukannya penelitian lebih lanjut