Strategi Produsen Gula Merah Dalam Mempertahankan Usahanya (Studi Kualitatif Deskriptif Pada Usaha Produksi Gula Merah di Desa Trenceng Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung)

Harga gula merah yang terus mengalami penurunan menyebabkan produsen tidak dapat memutar modal dan memutuskan menutup usaha karena mengalami kerugian. Selain harga gula merah, faktor lain yang mempengaruhi penutupan usaha yaitu harga tebu tidak menyesuaikan dengan harga gula merah yang murah, tebu kiriman tidak dapat ditawar, sulit mencari pekerja tetap, pekerja tidak bersedia upahnya diturunkan, dan produsen gula merah tidak mempunyai kuasa menentukan harga gula merah yang dijualnya kepada pengepul. Namun para produsen gula merah di Desa Trenceng tetap mempertahankan usahanya dengan adanya berbagai kendala tersebut. Terkendalanya usaha ini tidak hanya dirasakan pemilik usaha namun juga kepada seluruh pihak-pihak terkait, yaitu tetangga sekitar, penyedia tebu, pekerja, pembeli gula merah, dan prodsuen gula merah lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan strategi produsen gula merah dalam mempertahankan usahanya. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, peneliti menggunakan teori pilihan rasional James S. Coleman. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif serta pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah produsen gula merah mempertahankan usahanya dengan melakukan relasi dengan pihak-pihak terkait yaitu tetangga sekitar, penyedia tebu, pekerja, pembeli gula merah, dan produsen gula merah lain. Dengan relasi tersebut, produsen gula merah melakukan stategi guna mempertahankan usaha, antara lain dengan cara menjalin relasi baik dengan tetangga sekitar, penyedia tebu, pekerja, pembeli gula merah, dan produsen gula merah lain. Berjalannya usaha ini tidak hanya menjadi kepentingan dari produsen gula merah, melainkan terdapat pihak-pihak terkait yang menggantungkan hidupnya pada sektor informal ini