Pengembangan Sistem Pembukuan Dan Administrasi Protokol Notaris (Studi Kasus: Kantor Notaris Dewi Andriani, S.H., M.H.)

Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam UndangUndang Jabatan Notaris (UUJN). Salah satu kegiatan notaris adalah melakukan proses administrasi dan melakukan pembukuan terhadap akta yang disimpan berbentuk protokol notaris.dari proses administrasi dan pembukuan protokol notaris ditemukan beberapa permasalahan yang dialami oleh pemilik dan pegawai kantor notaris. Permasalahan pertama adalah apabila pemilik notaris tidak dapat menjaga protokol notaris dengan baik, seperti tercecer, hilang, atau rusak pemilik notaris dapat terkena sanksi dari pasal 16 ayat (11) UUJN 2/2014. Permasalahan kedua, yaitu banyaknya protokol notaris dapat membuat kesulitan bagi pemilik dan pegawai notaris apabila sewaktu-waktu klien meminta perkembangan aktanya. Pemilik dan pegawai harus memperkirakan dimana akta tersebut disimpan. Permasalahan ketiga adalah tenggat pekerjaan menjadi masalah dikarenakan pegawai kantor notaris terkadang lupa pekerjaan mana yang mendekati tenggat. Selain itu, protokol notaris yang disimpan selama dapat mengalami kerusakan bertahun-tahun dikarenakan umur kertas hanya dapat bertahan beberapa belas tahun. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan pengembangan sistem pembukuan dan administrasi protokol notaris yang dapat menyimpan protokol notaris secara digital yang disesuaikan katalog terhadap penyimpanan fisik di kantor notaris, memberikan notifikasi umur kertas berdasarkan lama penyimpanan protokol notaris, pengingat tenggat pekerjaan dan pengawasan pekerjaan kantor, seperti pekerjaan apa saja yang belum selesai, perkembangan dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, dan siapa yang mengerjakan menyelesaikan permasalahan kantor notaris. Proses pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall. Sistem ini dikembangkan dengan berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan framework codeigniter. Pengujian unit dilakukan dengan menggunakan metode whitebox testing dan hasilnya menujukan nilai 100% valid dari 3 kasus uji. Pengujian Validasi dilakukan menggunakan metode black box testing dan hasilnya 100% valid dari 93 kasus uji. Pengujian usability dilakukan dengan metode System Usability Scale dan mendapatkan skor sebesar 85,5 dan dari skor ini dapat dikategorikan acceptable, sehingga sistem telah memenuhi kebutuhan pengguna