Analisis Potensi Tanah Longsor Berdasarkan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner pada Lereng Galian Tinggi Tol Pandaan-Malang (STA 20+000 – STA 20+500)

Potensi tanah longsor ditemukan pada lereng sisa galian bukit, di area proyek pembangunan jalan tol Pandaan-Malang, tepatnya pada STA 20+000 hingga 20+500, di sekitar Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Batuan keras tersingkap secara jelas akibat proses penggalian, batuan tersebut diduga berperan sebagai bidang gelincir. Berdasarkan peta geologi regional, daerah penelitian ini tersusun oleh breksi gunungapi, breksi tuf, tuf, lava, dan aglomerat. Survei geolistrik resistivitas digunakan untuk menganalisis jenis dan sifat batuan di area tersebut. Bidang gelincir biasanya merupakan batuan impermeabel dan ditunjukkan oleh nilai resistivitas yang tinggi (di atas 100 Ωm), karena kandungan air di dalam batuan tersebut sedikit. Pengukuran geolistrik resistivitas menggunakan konfigurasi Wenner dilakukan pada delapan lintasan (L1-L8) di atas bukit tempat tersingkapnya batuan keras tersebut. Analisis terhadap peta citra satelit digunakan untuk membantu interpretasi nilai resistivitas pada model dua dimensi. Seluruh lintasan diolah mengunakan software RES2DINV dan menghasilkan nilai yang cukup seragam, nilai-nilai tersebut dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu kategori rendah (0-30 Ωm), yang diinterpretasikan sebagai tanah lapuk, kategori sedang (31-100 Ωm), yang diinterpretasi sebagai endapan batuan tuf, dan kategori tinggi (di atas 100 Ωm), yang diinterpretasikan sebagai intrusi berupa batuan diorit, yang dapat berperan sebagai bidang gelincir. Interpretasi terhadap penampang resistivitas tiga dimensi dilakukan untuk mendapatkan persebaran dan kemenerusan bidang gelincir. Analisis kemiringan bidang gelincir dilakukan pada lintasan L2, L3 dan L5, di mana kemiringan yang curam ditemukan pada lintasan L3 dan L5, masing-masing sebesar 15° dan 35°. Potensi tanah longsor diduga sangat tinggi terjadi pada kedua lintasan tersebut