PERSPEKTIF KOMUNITAS PENCINTA ALAM TERHADAP PELAKSANAAN IBADAH SHALAT SAAT MENDAKI GUNUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif komunitas pencinta alam terhadap pelaksanaan ibadah shalat saat mendaki gunung, menganalisis cara-cara pelaksanaan ibadah shalat saat mendaki gunung mulai dari wudhu hingga selesai melaksanakan ibadah shalat wajib, dan menganalisis cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi saat hendak melaksanakan shalat wajib di gunung.Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori dari buku Shalih bin Fauzan bin Abdullah Ali Fauzan yang membahas tentang Ringkasan Fikih Syaikh Fauzan Khusus Ibadah Fikih, Khalid bin Ali Al Musyaiqih mengenai Fiqih Kontemporer, dan Syarif Mursal al-Batawi mengenai Deskripsi Shalat dan Qada.Metodologi penelitian yang digunakan ialah menggunakan penelitian observasi/lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan ialah dengan menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik studi pustaka.Hasil penelitian ini didapatkan antara lain pertama,perspektif komunitas pencinta alam khususnya KMPA Eka Citra menganggap pelaksanaan shalat saat mendaki gunung merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan walaupun dengan segala macam hambatan yang terjadi saat mendaki gunung. Kedua,cara pelaksanaan shalatnya pun dapat dilakukan sesuai dengan kesanggupan tiap-tiap anggota KMPA Eka Citra pada saat mendaki gunung yang tergolong safarkarena Islam pun memberikan keringanan atau kemudahan dalam pelaksanaannya mulai dari cara berwudhu/tayammum, shalat jamak dan qashar, shalat ada’ dan qada’, mencari lokasi dan arah kiblat, serta menentukan jarak tempuh shalat jamak. Dan ketiga,cara mengatasi hambatan-hambatan jika ingin shalat saat mendaki gunung dapat diupayakan dengan cara yang mudah seperti tetap menggunakan baju yang kotor namun tidak terkena najis, membersihkan hadats besar dengan tayammum, segera mendirikan tenda dan menyegerakan shalat saat cuaca buruk, dan mencari tanah yang datar walau sempit