PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA USAHA KECIL MIKRO (STUDI PADA ASOSIASI PENDAMPING PEREMPUAN USAHA KECIL MIKRO DI JAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan proses terbentuknya kewirausahaan sosial ASPPUK 2) Mendeskripsikan model bisnis dalam praktik kewirausahaan sosial ASPPUK. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan subjek penelitian yaitu Pengurus ASPPUK, Organisasi mitra PPK, Organisasi mitra LPSDM, SPG produk d’PUK, dan Ketua Dewan Pengawas Nasional ASPPUK. Lokasi penelitian dilakukan di Sekretariat Nasional ASPPUK, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus-Desember 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa kewirausahaan sosial yang dibangun oleh ASPPUK dipicu adanya permasalahan yang dihadapi oleh penenun dampingan ASPPUK. ASPPUK menciptakan nilai sosial, melibatkan peran dari civil society, serta melakukan pemberdayaan perempuan sebagai bentuk inovasi sosialnya. ASPPUK memilih model Market Intermeditery untuk mendorong produk para penenun dampingan ASPPUK untuk masuk ke pasar terbuka. ASPPUK memberikan bantuan permodalan melalui Lembaga Keuangan Perempuan (LKP), mengembangkan dan memasarkan produk tenun dampingan melalui tiga media pemasaran yaitu pameran, toko, dan media sosial. Meskipun membawa dampak sosial yang positif, namun kewirausahaan sosial ASPPUK mengalami beberapa hambatan seperti kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen organisasi ASPPUK yang buruk, dan tidak memiliki pekerja yang ahli dalam mengembangkan bisnis. This research aims to 1) describe the process of social entrepreneurship ASPPUK 2) describing the business model in the practice of social entrepreneurship ASPPUK. This research is a qualitative study with case study methods. Research Data is obtained through observation, documentation, and interviews with research subject, ASPPUK Manager, partner organization PPK, LPSDM partner organization, product SPG D'puk, and chairman of the National Supervisory Board ASPPUK. The research site was conducted at the ASPPUK National Secretariat, Cipinang Melayu, Makasar Sub-district, East Jakarta. Research is conducted from August-December 2019. The results showed that the social entrepreneurship built by the ASPPUK was triggered by the problem faced by weavers assistance by ASPPUK. ASPPUK creates social value, involving the role of the civil society, as well as empowering women's empowerment as a form of social innovation. ASPPUK chose the Market Intermeditery model to push the products of the Weavers assistance by ASPPUK to enter the open market. ASPPUK provides capital assistance through the women's financial institutions (LKP), develops and markets assistance by weaving products through three marketing media such as exhibitions, shops, and social media. Despite the positive social impact, ASPPUK's social entrepreneurship is experiencing some obstacles such as human resources shortage, poor ASPPUK organization management, and not having skilled workers in developing business