DERADIKALISASI PEMIKIRAN NARAPIDANA TERORISME (STUDI KASUS YAYASAN NIRU NABI DI LAPAS KELAS IIA GUNUNG SINDUR, BOGOR)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman radikalisme menjadi tindakan teroris oleh narapidana terorisme di Lapas Kelas IIA Gunung Sindur. Serta untuk mengetahui upaya Yayasan Niru Nabi dalam prosesderadikalisasi pemikiran terhadap narapidana terorisme dan dampak perubahan pemikiran narapidana terorisme setelah upaya deradikalisasi yang dilakukan Yayasan Niru Nabi di lapas kelas IIA Gunung Sindur.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April di Lapas kelas II A Gunung Sindur, Bogor dan Kantor Yayasan Niru Nabi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara ke Lapas kelas IIA Gunung Sindur dan Kantor Yayasan Niru Nabi. Teori yang digunakan yakni tentang 1) radikalisme, 2) terorisme, dan 3) deradikalisasi. Adapun radikalisme dapat terjadi karena beberapa motif seseorang tertarik dan bergabung dalam kelompok jaringan teroris, salah satunya teori konformitas dari David G Myers bahwa kondisi perubahan peFrilaku individu adalah akibat dari tekanan kelompok.Penelitian ini menghasilkan bahwa pertama bahwa salah satu motif seseorang menjadi terorisme adalah konformitas atau sikap yang timbul akibat mereka takut terasingkan dalam kelompoknya. Kedua, dalam meminimalisir pemikiran radikalisme Yayasan Niru Nabi melakukan normalisasi pemikiran islam dan madrasah tahfizh. Ketiga, langkah-langkah yayasan dalam melakukan deradikalisasi dengan cara pendekatan personal, katarsis, pendekatan belajar sosial, dan kesejahteraan pribadi. Keempat dampak perubahan yang dihasilkan dari program deradikalisasi Yayasan Niru Nabi mengarah kepada tercapainya deradikalisasi menurut Prof Irfan Idris. The study aims to determine the experience of radicalism into a terrorist act by terrorism convicts in the IIA class. As well as to acknowledge the efforts of the Niru Nabi Foundation in the process of deradicalization of thoughts on terrorism convicts and the effect of changes in terrorism convicts thought after the deradicalization efforts undertaken by the Niru Nabi Foundation in the class of IIA Gunung Sindur This study used A qualitative descriptive approach, which was conducted from February to April in the class II prison of Gunung Sindur, Bogor, and the Niru Prophet Foundation office. The data collection techniques used are observations and interviews with the IIA-class prison of Mount Sindur and Niru Nabi Foundation Office. The theory used is about 1) radicalism, 2) terrorism, and 3) deradicalization. As for radicalism, it can be due to some motive of one's interest and joining the terrorist network group, one of the conformities theory of David G Myers that the condition of changing the individual behavior is the result of the group pressure. This research results in that one of a person's motives for terrorism is the conformities or attitudes that arise as a result of their fear of exile in his group. Secondly, in minimizing the thought of the Radicalism Foundation Niru Nabi does normalization of Islamic thought and Madrasah Tahfizh. Thirdly, the foundation steps in conducting deradicalization by way of a personal approach, catharsis, social learning approach, and personal well-being. The four impacts of the change resulting from the deradicalization program of the Prophet Niru Foundation led to the achievement of deradicalization according to Prof. Irfan Idris