Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara

Budaya organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan kerja yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh pegawai.Budaya tersebut mengitari dan mempengaruhi segala hal kerja dalam organisasi. Budaya organisasi terbentuk oleh kumpulan persepsi dan harapan pegawai terhadap sistem yang berlaku. Pada Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara, sebagai provinsi yang terbilang barn hams di pupuk budaya kerja yang mumpuni dan memiliki etos kerja yang tinggi. Masih banyak pegawai di Biro Kesejahteraan pegawai yang suka terlambat datang ke kantor tanpa alasan yang jelas, belum lagi terkadang banyak pegawai di Biro Kesejahteraan Rakyat yang mengabaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, sehingga menyebabkan jadi terbengkalai. Tujuan penelitian ni adalah Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian 101 adalah penelitian kuantitatif Explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pegawai Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara sejumlah 30 orang. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi berganda dengan alat SPSS. Analisis Koefisien Korelasi sederhana merupakan suatu tekhnik statistik yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan untuk mengetahui bentuk hubugan antara dua variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif. Budaya organisasi di Biro Kesra dan Kemasyarakatan tergolong baik dengan nilai prosentase diatas 70% dari total rata-rata pertanyaan pada quisioner dengan sebagian besar pada pemyataan sangat setuju dan setuju. Kinerja Pergawai di Biro Kesra Dan Kemasyarakatan tergolong baik dengan nilai prosentase diatas 70% dari total rata-rata pertanyaan pada quisioner dengan sebagian besar pada pemyataan sangat setuju dan setuju. Dapat disimpulkan bahwa 75,9% variabel inerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi. Sedangkan selisihnya 24, 1 % lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini