Pasang ri Kajang: the Local Wisdom Values of Forest Preservation in bulukamba, South Sulawesi

Pelestarian lingkungan pada penghujung abad 21 semakin menarik perhatian, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Hutan sebagai paru-paru dunia menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pelestarian hutan adalah dengan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai Pasang ri Kajang dalam pelestarian lingkungan hutan di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan komunikasi antarbudaya ini, dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Informan kunci dalam penelitian ini adalah para pemangku adat, warga masyarakat (pemuda), serta tokoh masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap warga masyarakat Keammatoaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasang merupakan budaya yang dipegang teguh oleh warga masyarakat Keammatoaan. Nilai-nilai kearifan lokal dalam pelestarian hutan, terungkap dalam ungkapan-ungkapan berikut ini. Jagai linoa lollongbonena kammayya tompa (peliharalah bumi beserta isinya). Ungkapan lain adalah (kasipalli), pantang merusak hutan. Tokoh adat Ammatoa mempunyai pengaruh besar dalam pelestarian hutan dan dapat memberi teladan kepada masyarakat di kawasan sekitar hutan. Ammatoa sebagai pemimpin kearifan lokal harus memiliki nilai kepemimpinan, amanah, tegas dalam menegakkan Pasang sebagai prinsip-prinsip hidup bermasyarakat; dan mengedepankan prinsip “abborong” (musyawarah) dalam pengambilan keputusan