ANALISIS STILISTIKA PADA NOVEL GARIS WAKTU KARYA FIERSA BESARI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR KELAS XII

Penggunaan bahan ajar pada materi novel masih kurang diberdayakan di SMA atau SMK. Hal itu disebabkan karena bahan ajar masih dititikberatkan hanya pada buku. Selain itu analisis stilistika pada karya sastra tidak banyak dilakukan.yang menyebabkan banyak orang dapat menikmati sebuah karya sastra tetapi tidak dapat memahami karya tersebut. Dampak yang terjadi berpengaruh pada bahan ajar, karena bahan ajar yang digunakan dari tahun ke tahun cenderung sama. Jika terus terjadi, akan ada kendala dalam proses pembelajaran. Padahal dengan menggunakan bahan ajar yang bermacam-macam dapat membuat pemahaman peserta didik lebih variatif. Hal itu yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai analisis stilistika pada novel Garis Waktu karya Fiersa Besari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan stilistika, yaitu pemajasan serta citraan pada novel Garis Waktu karya Fiersa Besari dan hasilnya akan dijadikan sebagai alternatif bahan ajar untuk kelas XII. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berupa novel Garis Waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya temuan unsur pemajasan serta unsur citraan dalam penelitian ini yang meliputi: (1) 111 pemajasan, yang terdiri atas 10 temuan majas metafora, majas sinestesia 1 temuan, majas asosiasi 18 temuan, majas alegori 1 temuan, majas hiperbola 27 temuan, majas personifikasi 51 temuan, dan majas sinekdoke totem pro parte 3 temuan, majas repetisi 22 temuan, majas sinestesia 1 temuan, majas sinisme 6 temuan, dan majas sarkasme 3 temuan, (2) terdapat 43 temuan terkait citraan, yang meliputi citraan visual 25 temuan, citraan auditif 10 temuan, dan citraan rabaan 8 temuan. Unsur stilistika yang ditemukan pada novel Garis Waktu karya Fiersa Besari menunjukkan bahwa novel tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar untuk kelas XII SMA/SMK. Kata kunci: Stilistika, Pemajasan, Citraan, Bahan aja