PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOSIPHON DARI PEMANFAATAN GAS BUANG SEPEDA MOTOR UNTUK PEDAGANG MAKANAN KELILING

Thermosiphon merupakan alat penukar kalor dimana ukurannya yang relatif kecil tetapi dapat memindahkan kalor yang besar dari suatu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan panas laten dari fluida kerja yang bekerja didalamnya, sehingga thermosiphon mempunyai konduktifitas panas yang tinggi. Thermosiphon berdasarkan cara kerja dan prosesnya, hampir sama dengan pipa kalor (heat pipe) tetapi dinding thermosiphon tanpa struktur kapiler (wick), yaitu terdiri dari tiga bagian: evaporator (penguap) yang berada di salah satu ujung yang menyerap kalor dan menguapkan cairan, salah satu ujung lainnya sebagai kondensator (pengembun) yang mengembunkan uap dan melepaskan kalor dan diantara kedua bagiannya disebut adiabatik yang mengalami perpindahan kalor ke lingkungan atau sebaliknnya. Faktor yang mempengaruhi kinerja thermosiphon yaitu fluida, dimensi dan material. Dalam laporan ini meneliti aplikasi thermosiphon untuk penghangat makanan pedagang keliling dengan memanfaatkan gas buang sepeda motor dengan optimasi kondisi filling ratio fluida dan panjang kondensor dengan variabel 40%, 50% dan 60% untuk filling ratio fluida dan 4 m, 6 m, dan 8 m untuk panjang kondensor. Desain evaporator di dalam selubung knalpot sepanjang 2 m, jarak antara evaporator dan kondensor masing-masing 1 m. Desain terbaik didapat dalam pengujian thermosiphon pada pemanfaatan gas buang sepeda motor ini dengan panjang kondensor 4 m dan filling ratio fluida 50%. Dari kombinasi tersebut didapat temperatur air tertinggi 45,34˚C. Kata kunci : Thermosiphon, gas buang, filling ratio dan panjang kondensor