TARI OYAG KARYA ANJAR PURWANI DI SANGGAR SENI KUSUMA KECAMATAN TARUMA JAYA KABUPATEN BEKASI

Penciptaan karya seni tari yang terus berkembang sejalan dengan latar belakang yang mengiringi penciptaannya. Tari Oyag di Sanggar Seni Kusuma Kecamatan Taruma Jaya Kabupaten Bekasi merupakan salah satu jenis tari kreasi baru yang diciptakan untuk merespon permasalahan yang terjadi dalam ranah berkesenian. Dalam penelitian ini, fokus utama terletak pada latar belakang, koreografi, rias dan busana serta properti yang digunakan dalam tarian tersebut untuk dideskripsikan sehingga diperoleh suatu hasil kajian yang ilmiah dan empirik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui triangulasi teknik dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang penciptaan Tari Oyag bermula dari eksistensi penari laki-laki di Jawa Barat yang jumlahnya lebih sedikit dari penari perempuan sehingga menjadi kegelisahan bagi pencipta Tari Oyag yaitu Anjar Purwani. Gerak dalam Tari Oyag terinspirasi dari gerak pencak silat, jaipong dan intisari dari kesenian sisingaan. Dari segi rias Tari Oyag menonjolkan karakter laki-laki dalam tarian. Busana Tari Oyag terdiri dari iket kepala, kaos, baju kampret, celana pangsi dan sarung yang juga dapat berfungsi sebagai properti dalam tarian. Iringan musik Tari Oyag ini terinspirasi dari musik sisingaan yang didalamnya ada musik kangsreng dan jangkrik yang dikembangkan lagi oleh pencipta tari. Kesimpulan dari hasail penelitian ini, menunjukkan bahwa Tari Oyag memiliki fleksibilitas dari segi gerak, rias dan busana dalam arti tarian ini dapat dilakukan tidak hanya oleh penari profesional, namun dapat dilakukan oleh masyarakat yang bukan penari sekalipun. The creation of dance art is increasingly developed along of its creation background. Oyag dance which is located in Kusuma art studio, in Bekasi, is a type of new dance creation created to repond to problems that occur in the arts. The main focus in this research is on the background, choreography, makeup, clothing and the properties are used in Oyag dance to be described in order to obtain a scientific and empirical results. The research method in this research is descriptive analysis method with a qualitative approach. Data collection is done through triangulation techniques by observation, interview and documentation. The results of this research indicate that the background of Oyag dance creation originated from the male dancer population in West Java is less than female dancers, so that it became anxious for Oyag dance creator namely Anjar Purwani. The movements in Oyag dance are insipired by pencak silat movements, jaipong and sisingan arts. In terms of makeup Oyag dance accentuates male characters in dance. Oyag dance clothing consists of a head tie, t-shirt, shucks, pangsi pants and gloves which can also be used as a property in dance. Oyag dance musical was inspired by sisingaan music where there are kangsreng and jangkrik sounds that were developed by dance creator. The conclusion of the results show that Oyag dance has a movement flexibility, makeup and clothing in the sense that Oyag dance can be done not only by professional dancers, but also for the people who are not dancers