PERBANDINGAN STRUKTUR KALIMAT DAN LEKSIKON ANAK TUNARUNGU BERDASARKAN TINGKAT KETUNARUNGUAN: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Anak tunarungu mengalami keterbatasan dalam pemerolehan kosakata. Keterbatasan itu berpengaruh pada kemampuan pendengaran untuk menyerap dan memahami informasi yang bersifat non verbal. Sehingga, bahasa yang diproduksi tidak berkembang secara optimal baik dari leksikon maupun kalimat. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi struktur kalimat dan leksikon anak tunarungu dengan tingkat ketunarunguan ringan, sedang, dan berat serta membandingkannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik catat, rekam, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kartu bergambar untuk memudahkan anak tunarungu dalam memproduksi struktur kalimat dan leksikon. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan struktur kalimat berdasarkan fungsi dan kategori. Selain itu, terdapat pula persamaan dan perbedaan dalam pemerolehan leksikon berdasarkan kelas kata bahasa Indonesia. Pemerolehan leksikon ATR, ATS, dan ATB didominasi oleh kelas kata nomina dan sedikit memahami kelas kata verba, adjektiva, serta numeralia. Sementara itu, terdapat konjungsi yang hanya diproduksi oleh ATR. Struktur kalimat yang diproduksi oleh ATR, ATS, dan ATB masing kurang efektif atau bahkan tidak beraturan. Sehingga makna yang disampaikannya pun kurang atau bahkan tidak jelas. Dengan demikian, semakin berat tingkat ketunarunguan maka semakin sedikit leksikon atau kalimat yang diproduksi. Kata kunci: psikolinguistik, struktur kalimat, leksikon, anak tunarungu Deaf children have limited vocabulary acquisition. These limitations affect the ability of hearing to absorb and understand information that is non verbal. Thus, the language produced does not develop optimally from both the lexicon and the sentence. Departing from this phenomenon, this study aims to identify the sentence structure and lexicon of deaf children with mild, moderate, and severe disabilities and compare them. The method used in this research is descriptive qualitative method with note taking, recording and interview techniques. This study uses an instrument in the form of a pictorial card to facilitate deaf children in producing sentence structures and lexicons. The results of this study indicate the similarities and differences in sentence structure based on function and category. In addition, there are also similarities and differences in lexicon acquisition based on Indonesian word classes. Obtaining the ATR, ATS, and ATB lexicon is dominated by noun word classes and little understanding of verb, adjective, and numeral word classes. Meanwhile, there are conjunctions which are only produced by ATR. The sentence structure produced by ATR, ATS, and ATB are either ineffective or even irregular. So that the meaning conveyed was even less or even unclear. Thus, the heavier the level of yellowness the less lexicon or sentence is produced. Keywords: psycholinguistics, sentence structure, lexicon, deaf chil