TANGGAPAN SISWA TERHADAP HASIL ANALISIS SEMIOTIKA FILM PENDEK JENDERAL SOEDIRMAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI CICERI

ABSTRAK Ratu Tiara Savira (2020) Tanggapan Siswa Terhadap Hasil Analisis Semiotika Film Pendek Jenderal Soedirman Sebagai Media Pembelajaran Ips Untuk Menumbuhkan Sikap Patriotisme Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Ciceri Tokoh nasional merupakan orang yang berjasa dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Jenderal Soedirman salah satu tokoh nasional yang namanya begitu besar karena perjuangan dan pengorbanannya terhadap Indonesia. Peristiwa-peristiwa mengenai perebutan kemerdekaan tentunya perlu dipelajari, dipahami dan diingat agar tertanam nilai-nilai nasionalisme di dalam hati individunya. Untuk menyampaikan peristiwa tersebut perlunya guru mengemas cerita kedalam sesuatu yang menarik salah satunya dengan film. Film merupakan salah satu media pembelajaran, mendorong siswa untuk berkonsentrasi penuh memfokuskan mata dan telinganya secara bersamaan untuk menyimak. Inilah yang mendorong peneliti untuk menganalisis film pendek Jenderal Soedirman sebagai media pembelajaran pada materi IPS peristiwa kebangsaan masa penjajahan di kelas V SD Negeri Ciceri. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif yaitu mengamati suatu perilaku individu dan mendeskripsikan data temuan penelitian secara rinci dan apa adanya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes (1956) memfokuskan pada tanda atau simbol sebagai petanda dan penanda dimaknai dengan makna denotasi, makna konotasi dan mitos pada sebuah film. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, jurnal siswa, angket serta dokumentasi untuk memperkuat data yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis semiotika film pendek Jenderal Soedirman sebagai media pembelajaran pada ketiga makna tersebut membuktikan bahwa peneliti dapat lebih memahami makna tersembunyi yang terkandung dalam film. Peneliti dapat lebih mengenal sosok Jenderal Soedirman, mengetahui mitos yang dipercayai oleh masyarakat pada masa perebutan kemerdekaan Indonesia serta film ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dibuktikan dengan presentase yang diperoleh mencapai 3,00 dengan kategori cukup baik. Abstrack Ratu Tiara Savira (2020) Student’s Responses to the Semiotics Analysis of Jenderal Soedirman’s Short Film As Learning Media on the IPS to Cultivate Patriotism of 5th Grader in Ciceri Elementary. National figure was one who took Indonesia’s freedom from hand of invaders. Jenderal Soedirman one of national figures whose name is so great for his struggle and sacrifice to this country. Events of struggle for freedom certainly need to be studied, understood, and remembered in order to nasionalistic values in individual’s heart. Teacher needs to pack a story into something interesting and one of them with film. Film are one of learning media that encourages students to concentrate intently on both your eyes and ears to pay attention. This leads researchers to analyze Jenderal Soedirman’s short film as learning media on IPS national events of colonization in 5th grader in Ciceri elementary. The approach of this study is used qualitative approach to observing individual behavior and describe data of research’s finding in detail and moderation. Research method used is Roland Barthes’s (1956) semiotic analysis focuses on signs and symbols as markers and markers interpreted by denotation, connotation and myth on a film. Observation, students’s journal, questionnaires and documentation to strengthen data are used as instrument of eliciting data. Based on research and discussion of semiotic analysis Jenderal Soedirman’s short film as learning media on three meanings is evident that researchers can better understand hidden meaning contained in film. Researchers may be better familiar with image of Jenderal Soedirman myth believed by people of Indonesian freedom struggle and this film maybe used as a learning media because it increases student learning motivation by percentage of 3,00 earned in reasonably good category