PENERAPAN MODEL BERBASIS BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VII-A DI SMP YAHAS BANJARAN)

Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengartikan suatu informasi melalui nalarnya sendiri. Dalam pembelajaran IPS di sekolah, pemahaman terhadap materi sangatlah penting, karena materi dalam IPS bukan hanya sekedar untuk transfer ilmu saja, tetapi IPS adalah sebuah mata pelajaran yang mana didalamnya peserta didik dapat memahami terhadap materi-materi yang ada dilingkungan masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya beberapa indikasi rendahnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS dikelas VII-A SMP Yahas Banjaran. Indikasi yang ditemukan seperti tidak bisa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru, tidak bisa menjawab soal dengan benar dan tidak bisa memberikan kesimpulan diakhir pembelajaran. Mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menerapkan model berbasis budaya untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan metode PTK model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Pada siklus 1 peningkatan pemahaman peserta didikdapat dikateorikan “Cukup”. Masih banyak peserta didik yang kebingungan dalam menafsirkan, mencontohkan dan menjelaskan tugas. Pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan dengan kategori “Baik”. Meskipun sudah dalam kategori “Baik” tetapi beberapa peserta didik masih belum bisa menjawab dengan maksimal. Pada siklus 3 mengalami peningkatan dengan berada pada kategori “baik” dan seluruh peserta didik sudah bisa memahami apa saja yang mereka pelajari dalam kelas. Kesimpulan penelitian ini yaitu penerapan model berbasis budaya dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS. Understanding is one's ability to understand and interpret information through one's own reason. In social studies learning in schools, understanding the material is very important, because the material in social studies is not just for the transfer of knowledge, but social studies is a subject in which students can understand the materials that exist in the community. This research is motivated by the discovery of several indications of low understanding of students in social studies learning in class VII-A of SMP Yahas Banjaran. Indications found such as not being able to answer questions raised by the teacher, not being able to answer the questions correctly and not being able to draw conclusions at the end of learning. Overcoming these problems, researchers apply a culture-based model to improve students' understanding in social studies learning. This study uses the PTK method of Kemmis and Mc. Taggart is done in three cycles. In cycle 1, students' understanding can be categorized as "Sufficient". There are still many students who are confused in interpreting, modeling and explaining tasks. In cycle 2 shows an increase in the category of "Good". Although it is already in the category of "Good" but some students still cannot answer optimally. In cycle 3, it increased by being in the "good" category and all students were able to understand what they were learning in class. The conclusion of this study is that the application of a culture-based model can improve students' understanding in social studies