PENDEKATAN PARTISIPATIF DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM) : studi tentang Pemberdayaan Masyrakat di Desa Jelekong

Pariwisata berbasis masyarakat adalah pariwisata yang menyadari keberlangsungan sosial, budaya, dan lingkungan. Bentuk pariwisata ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat untuk masyarakat. Konsep pariwisata berbasis masyarakat diterapkan untuk mencapai pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang diaplikasikan dalam bentuk partisipasi masyarakat. Partisipasi dapat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui: 1) langkah-langkah pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, 2) bentuk partisipasi masyarakat pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, 3) refleksi masyarakat dalam partisipasi kegiatan pariwisata berbasis masyarakat, 4) pemanfaatan hasil partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Subjek penelitian ini berjumlah enam orang diantaranya dua orang pihak kelurahan, dua orang tokoh masyarakat, dan dua orang masyarakat. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: 1) langkah-langkah pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dilakukan dengan cara berdiskusi dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat, 2) potensi utama yang ada di desa wisata Jelekong yaitu wayang golek dan lukisan, serta terdapat dua paket wisata diantaranya paket smart (tour desa) dan paket jepret (lukisan). 3) masyarakat sudah bisa mengatasi masalah yang muncul dengan cara berdiskusi dengan instruktur dari pengelola desa wisata untuk mengatasi masalah yang ada. 4) dampak terhadap diri sendiri dan lingkungan bertujuan agar ada peningkatan kesejahteraan dari masyarakat dan masyarakat dapat lebih memperhatikan lingkungan demi tercapainya keberlangsungan desa wisata.----------Community based tourism is a tourism that aware of social, culture and environment sustainability. This form of tourism is managed and owned by community and for community. Community based tourism concept is applied to reach sustainable tourism management that applied in the form of community participation. Participation can be interpreted as someone participation or a group of community member in an activity. Based on these, researcher does the study to find out: 1) community based tourism development steps, 2) the form of community based tourism participation, 3) community reflection in community based tourism activity participation, 4) utilization of the result of community participation in community based tourism development. The main theoretical foundation that taken is related to community participation and community based tourism. This study is using descriptive method with qualitative approach. Data collection technique is using interviews, documentation study, and observation. The subject of this study were six people including two people from the village, two people of community figure, and two people from the community. The location of this study is conducted in Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Based on the findings, the study that has been done shows that: 1) the steps of community based tourism development are carried out with discussion with the aim of empowering the community, 2) the main potency in Jelekong tourist village is wayang golek and painting, and there are two tourism package consists of smart package (village tour) and jepret package (painting), 3) the community is already able to solve the problem that have arisen by discussing with the instructor of the tourist village manager, 4) the self-impact and environment impact is aim to improve welfare from community and community can more pay attention to their environment in order to reach the sustainability of the tourist village