IMPLEMENTASI PROGRAM KANG PISMAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EKOLOGIS PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif Kecerdasan Ekologis Peserta Didik di SMP Negeri 10 Bandung

Penelitian ini disusun untuk mengetahui peningkatan kecerdasan ekologis peserta didik di SMP Negeri 10 Bandung setelah diterapkannya program Kang Pisman. Dalam lingkungan sekolah permasalahan sampah menjadi sulit untuk diatasi karena peserta didik yang menggunakan plastik untuk jajanan sehari-hari masih mendominasi, meskipun sudah disediakan tempat sampah tidak sedikit dari mereka yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya, hal ini kemudian yang menjadi salah satu penyebab ketidak nyamanan terhadap lingkungan sekolah yang menjadi tempat mereka untuk belajar. Peneliti ingin mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Kang Pisman serta pengaruhnya terhadap peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu pembina program Kang Pisman, Peserta didik anggota Kang Pisman, dan Peserta didik yang bukan anggota Kang Pisman. Dari hasil observasi dan wawancara program kecerdasan ekologis peserta didik setelah di terapkannya program Kang Pisman sejauh ini meningkat cukup signifikan, dilihat dari kebiasaan peserta didik untuk memisahkan sampah yang meningkat, juga dalam mengurangi sampah dimana peserta didik terbiasa membawa tumbler atau kotak makan ke sekolah, dan untuk memanfaatkan sampah secara umum peserta didik telah ikut serta berupaya meskipun belum berkontribusi secara langsung mengikuti kegiatannya yaitu mengunjungi bank sampah dan membuat kerajian secara rutin. Selain itu dari beberapa sekolah yang peneliti amati, pelaksanaan Kang Pisman di SMP Negeri 10 Bandung terlaksana dengan baik. Setelah disimpulkan peningkatan kecerdasan ekologis peserta didik peningkatan, meskipun dalam beberapa aspek peserta didik yang merupakan anggota Kang Pisman mengalami peningkatan kecerdasan ekologis lebih banyak dari yang bukan anggota Kang Pisman dikarenakan ragam kegiatan yang di lakukan lebih banyak daripada peserta didik yang bukan anggota Kang Pisman.;--This study was structured to find out the improvement of the ecological intelligence of students in SMP Negeri 10 Bandung after the implementation of the Kang Pisman program. In the school environment, the problem of rubbish becomes difficult to overcome because students who use plastic for daily snacks still dominate, even though trash bins are provided, not a few of them still throw garbage in their place, which then becomes one of the causes of discomfort on the school environment where they study. The researcherswere interested to find out Kang Pisman implementation process and its influence on students. The method used in this research was descriptive qualitative with data collection techniques through observation and interviews. The subjects in this study were divided into 3 categories namely the coach of the Kang Pisman program, students who were members of Kang Pisman, and students who were not members of Kang Pisman. The results of observations and interviews show that the students' ecological intelligence program has increased significantlyafter the implementation of Kang Pisman program so far, as seen from the habits of students to separate the increased waste, also in reducing waste where students are accustomed to bringing tumblers or lunch boxes to school, and to utilize garbage in general, students have participated in the effort even though they have not directly contributed to their activities, namely visiting the garbage bank and making regular work. Besides, investigated from several schools that the researchers observed, the implementation of Kang Pisman in SMP Negeri 10 Bandung was carried out well. This study concluded that Kang Pisman program implementation improves the students’ ecological intelligence, although in some aspects ,students who are members of Kang Pisman experienced an increase in ecological intelligence more than non-members of Kang Pisman because of the variety of activities carried out more than students who are not members of Kang Pisman