KONSTRUKSI BATERAI TES KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

Penelitian ini berangkat dari persoalan bahwa belum tersedianya instrumen tes yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yang ingin menekuni olahraga beladiri karate, khususnya pada nomor kumite. Tujuan penelitian ini adalah mengkonstruksi instrumen test Kondisi Fisik dan Teknik Dasar Karate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler karate di SMAN 1 Sindang Indramayu, yaitu sebanyak 10 siswa, yang terdiri dari 7 siswa putra dan 3 siswa putri. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Total Sampel. Pada nilai Validitas Kondisi Fisik, ada 36 instumen tes yang diteliti dan terpilih 14 item tes yang mempunyai nilai validitas tertinggi, yaitu trunk and neck, push up, back up statis, pisau lipat, side leg squat, lari 12 menit, hand grip dynamometer, back dynamometer, leg dynamometer, sprint 20 meter, lari zig zag, hexagonal obstacle, push up jump, double leg lateral hops. Baterai tes kondisi fisik memiliki nilai tingkat validitas yang tinggi dan nilai reliabilitasnya rendah tapi dapat digunakan. Pada Teknik Dasar, ada 8 butir instrumen tes. Dan dari hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh 4 item Teknik Dasar yang dinyatakan mempunyai nilai validitas terbaik yaitu gyaku tsuki, kizame tsuki, mawashi geri dan mae geri. yang dilakukan selama 30 detik. Baterai tes teknik dasar memiliki nilai tingkat validitas dan nilai reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa ketika ingin menyaring atlet kumite pada nomor kumite cukup menggunakan baterai tes kondisi fisik dengan 14 item tes dan baterai tes teknik dasar dengan 4 item tes. --------- This study set off the problem that the unavailability of test instruments intended for students who wonder to pursue karate sport, particularly on kumite numbers. This study aimed to construct a test instrument for Physical Conditions and Basic Techniques of Karate. The method used in this research is descriptive method. The population in this study were all students who participated in karate extracurricular activities at SMAN 1 Sindang Indramayu. There were 10 students; consisting of 7 male students and 3 female students. The sampling technique used is by using a total sample. Construction test physical condition consisted of 36 instruments. After validity test, 14 test items have the highest validity value that are trunk and neck, push up, static back up, folding knife, side leg squat, run 12 minutes, hand grip dynamometer, back dynamometer, leg dynamometer, sprint 20 meters, zig zag running, hexagonal obstacle, push up jump, double leg lateral hops. The physical condition test battery has a high validity rate value and the reliability value is low but can be used. Basic technical test construction, consisting of 8 test instruments. After the validity test was selected 4 basic technical test items that had the highest that had the highest validity values were gyaku tsuki , kizame tsuki, mawashi geri dan mae geri which is done for 30 minutes. Battery basic test techniques have a value of validity rate and high reliability value. Based on the result of this study, it is recommended that to recruit karate athletes on kumite numbers it is sufficient to use a physical condition test battery with 14 test items and a basic technique test battery with 4 test item