Tenun Ikat Troso Jepara

Pengkajian tentang tenun ikat Troso Jepara ini ditujukan untuk mengetahui sejarah keberadaan tenun, peralatan dan bahan baku, teknik, motif dan produk yang dihasilkan di sentra tenun ikat Troso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Populasi dan sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdapat di sentra tenun ikat Troso. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis d«t» menggunakan analisis kualitatif dikarenakan data yang diperoleh bukan berupa angka. Setiap daerah memiliki kerajinan yang khas dan menjadi andalan di daerah tersebut. Begitu pulr. di Jepara, selain mebel ukir Jepara juga memiliki kerajinan khas yaitu tenun ikat Troso. Berbagai sejarah dikemukakan untuk mengetahui asal mula keberadaan teiiun ikat di desa Troso. Pada intinya hanya untuk melegimitasi keberadann sentra tenun ikat Troso tidak begitu saja ada, namun melalui perjalanan panjan2. Peralatan yang digunakan adalah alat tenun bukan mesin (ATBM). Bahan l›aku yang digunakan adalah benang katun, benang rayon, benang mesres dan Jain sebagainya. Bahan lainnya berupa lidi, akar wangi, mendong, dan lain -lain. Pengadaan bahan dipcroleh dari lokal dan impor. Teknik produksi yang digunakan adalah tenun ikal lungsi dan tenun ikat pakan. Motif yang tcrdapat di sentra tenun ikat Troso yaitu motif geometrik, motif tumbuhan, motif binatang, motit”manusia dan motif fantasi. Kain tenun ikat Troso dipasarkan ke berbagai daerah t›aik dalam negeri maupun luar negeri. Pcran Pemerintah sangat berpengaruh dalam pcningkatan dan perkembangan tenun ikat Troso. Keijasama tersebut bisa berupa pembinaan, penyuluhan serta bantuan modal. Selain itu inovasi produk harus selalu dilakukan oleh pengusaha dan perajin tenun ikat. Masyarakat harus menjaga dan mclcstarikan tenun ikat sebagai warisan budaya